SUARA CIREBON – Kabag Umum dan Keuangan DPRD Kabupaten Cirebon, Wawan Siswandar mengatakan, kamera pengawas atau CCTV di gedung DPRD setempat tidak semuanya aktif merekam aktivitas di gedung rakyat tersebut.
Wawan menjelaskan, beberapa CCTV yang aktif di antaranya yang dipasang di bagian luar sekitar halaman depan gedung DPRD hingga bagian ruang resepsionis.
Padahal, jika CCTV tersebut aktif, seharusnya dapat merekam jejak kronologi kasus dugaan asusila yang dilakukan oknum anggota DPRD Kabupaten Cirebon, MJ terhadap SPG inisial II (27).
Tak hanya itu, CCTV milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon yang terpasang di bebebrapa titik tiang di Alun-alun Taman Pataraksa juga aktif.
CCTV di lokasi taman Pataraksa itu, bisa merekam aktivitas di jalan depan kantor DPRD hingga gerbang masuk kantor.
Wawan memastikan, CCTV di beberapa ruangan termasuk ruangan yang akan masuk ke ruang fraksi tidak aktif.
“Karena password yang megang itu kan dulu almarhum Pak Arif. Sehingga sampai sekarang belum bisa diperbaiki. Namun, untuk di bagian luar yakni halaman depan DPRD hingga ruang resepsionis, CCTV yang terpasang aktif, sejak menjelang hajat Pemilu 2024 sampai sekarang. Karena ada instruksi dari Polda Jabar saat itu, agar semua CCTV di semua instansi diaktifkan,” ujar Wawan kepada awak media, Senin, 16 Desember 2024.
Menurut Wawan, pihak kepolisian sebelumnya juga sudah meminta rekaman CCTV ke pihak Sekretariat DPRD Kabupaten Cirebon. Namun pihaknya tidak mengetahui untuk kebutuhan apa polisi meminta rekaman CCTV di kantornya tersebut.
“Pihak kepolisian sudah meminta rekaman CCTV, tapi saya tidak tahu untuk kebutuhan terkait yang tengah ramai atau bukannya,” jelas Wawan.
Sebelumnya, MJ dalam klarifikasinya di salah satu podcast belum lama ini menyampaikan, bahwa apa yang dituduhkan SPG itu tidak pernah dilakukan olehnya. Bahkan, saat ditanya kronologis kejadian dan pertama kali bertemu dengan SPG itu, MJ mengaku baru bertemu sewaktu di ruang fraksi.
Artinya, apa yang ditudukan SPG bahwa MJ bersama rekannya bertemu SPG di luar dan diminta untuk masuk ke gedung DPRD hingga ke ruang Fraksi Demokrat, tidaklah benar.
“Sebelumnya belum pernah bertemu. Dan kita ketemu SPG itu ya di ruang fraksi. Saya dan rekan saya usai Jumatan, di ruang fraksi dan datanglah SPG,” kata MJ.
Di kesempatan Podcast itu juga, MJ berharap ada CCTV yang merekam saat kejadian, sehingga bisa objektif. Artinya, klarifikasi yang disampaikan dirinya ke publik itu bukan mengada-ada.
“Saya harap di sekitar Pemda ada CCTV supaya bisa objektif,” katanya.
Sementara itu, Pengawas Lingkungan Hidup pada Bidang Kebersihan dan Pertamanan DLH Kabupaten Cirebon, Teguh Budiman menyampaikan, CCTV yang terpasang di sekitar Alun-Alun Taman Pataraksa Sumber sampai sekarang aktif.
“Ada beberapa titik yang kami pasang CCTV di tiang Taman Pataraksa,” ungkap Teguh.
Dari CCTV yang terpasang itu, di antaranya untuk merekam aktivitas di sekitar jalan dan pintu masuk taman Pataraksa depan Gedung Bupati Cirebon. Selain itu, jalan depan gedung hingga gerbang masuk DPRD Kabupaten Cirebon pun bisa terekam dari titik CCTV lainnya.
“Jadi di sekitar depan kantor Bupati dan di depan gedung DPRD harusnya bisa terekam,” kata Teguh.
Namun, berkaitan dengan dugaan kasus tindak asusila MJ terhadap SPG yang viral dan sudah dilaporkan ke Polresta Cirebon, pihaknya belum dimintai rekaman CCTV tersebut dari pihak kepolisian.
“Sampai sekarang belum diminta dari pihak kepolisian, terkait perkara itu. Ya yang pasti bisa terekam lewat CCTV berupa aktivitas di lokasi-lokasi yang tadi saya sebutkan,” tandasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.