SUARA CIREBON – Sangat mengejutkan, banjir rob yang menerjang pesisir utara Kabupaten Indramayu makin meluas.
Tak hanya Kecamatan Kandanghaur, gelombang pasang juga menerjang wilayah pesisir utara Kecamatan Cantigi.
Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akibat banjir rob, terjadi kerusakan pada rumah-rumah penduduk dan areal pertambakan serta pertanian.
Gelombang pasang menerjang ribuan rumah warga di Kandanghaur dan Cantigi, termasuk ratusan hektar areal tambak dan sawah.
Informasi terkini, Rabu 18 Desember 2024, ada ribuan rumah yang diterjang gelombang pasang dengan ketinggian antara 30 sentimeter sampai 1,10 meter.
Warga terdampak tersebar di tiga desa. Masing-masing Desa Eretan Wetan, Eretan Kulon, dan Kertawinangun, Kandanghaur.
Banjir rob juga menerjang lahan sawah di Desa Bulak. Diperkirakan ada sekitar 100 hektare lahan produktif yang terdampak.
Dampak banjir di Kandanghaur, makin meluas sampai ke areal pertanian karena tanggul Sungai Bendo di pintu saluran pembuangan jebol, menyebabkan air rob meluap sampai ke areal pertanian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu melaporkan, sebanyak 4.354 kepala keluarga (KK) terdampak bencana ini.
Rinciannya 2.854 KK di Kandanghaur dan 1.500 KK di Cantigi. Di Cantigi, selain pemukiman, banjir rob menerjang areal pertambakan berisi udang dan ikan bandeng.
Dari sejumlah desa yang terdampak, Eretan Wetan dan Eretan Kulon menjadi yang paling parah, dengan lebih dari 2.300 rumah terendam.
Sementara itu, di Cantigi, banjir rob merusak rumah warga di Cemara dan Cangkring.
BPBD bersama Dinas Ketahanan Pangan, menyalurkan bantuan logistik berupa mie instan, air mineral, biskuit, beras, dan kebutuhan lainnya untuk membantu warga terdampak.
Pemerintah Kabupaten Indramayu tengah dalam proses relokasi bagi 93 KK di Eretan Kulon yang rumahnya rusak parah diterjang gelombang pasang.
Lokasi untuk pemindahan di wilayah yang lebih aman di Kertawinangun yang saat ini sedang dalam tahap pengurugan.
Pemkab Indramayu telah menetapkan status siaga darurat bencana untuk menghadapi bencana hidrometeorologi ini.
Mengingat cuaca yang terus berubah, BPBD Indramayu terus bekerja sama dengan aparat terkait untuk mendata dan menangani dampak bencana ini.
Kondisi terkini, sejak terjangan banjir bandang pada Jumat pagi pekan lalu, hingga Selasa sore, 17 Desember 2024, air mulai surut.
Hanya saja, gelombang pasang air laut kembali terjadi pada pagi ini, Rabu 18 Desember 2024. Hanya saja tidak sebesar pada Jumat pagi pekan lalu.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.