SUARA CIREBON – Warga Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu merasakan adanya anomali alam menyusul banjir rob yang terjadi di desa pesisir tersebut.
Mulai dirasakan tahun 2024 lalu. Hingga kini, memasuki tahu 2025, juga masih berlangsung fenomena banjir rob di wilayah tersebut.
“Saya melihat keanehan di tahun 2024 ini. Ada perubahan alam yang sangat terasa dilihat dari fenomena banjir rob dan gelombang pasang,” tutur Tarika (60 tahun), tokoh warga pesisir Karangsong, Jumat 3 Januari 2025.
Tarika menjelaskan, belum pernah ada catatan, gelombang pasang yang menyebabkan banjir rob terjadi sepanjang tahun pada 2024 lalu.
Tahun-tahun sebelumnya, fenomena gelombang pasang dan banjir rob, biasanya terjadi hanya sampai bulan Juli atau selambat-lambatnya Agustus.
Namun di tahun 2024 lalu, gelombang pasang dan banjir rob terjadi sepanjang tahun sampai Desember 2024.
“Bahkan Januari 2025 ini, melihat gelagatnya, sepertinya banjir rob akan terus terjadi,” tutur Tarika.
Hal mengejutkan, yakni saat banjir rob pada pertengahan bulan Desember 2024. Merupakan fenomena yang terbesar karena tinggi rendaman mencapai hampir setengah meter.
“Desember kemarin malah merupakan yang terbesar. Genangan mencapai setengah meter,” tuturnya.
Akibat banjir rob, jalanan di sepanjang tanggul Kalisong yang bermuara di Pantai Karangsong, terendam air dari luapan air laut yang masuk melalui muara menuju ke arah hulu sungai.
Fenomena ini jelas sangat menganggu aktifitas nelayan dan kapal-kapal yang bersandar di sepanjang hilir Kalisong.
“Banjir rob itu merendam jaring nelayan yang berada di sepanjang Kalisong,” tuturnya.
Fenomena banjir rob juga menyebabkan mersosotnya jumlah pengunjung ke dua objek wisata di pesisir Karangsong, yakni pantai dan hutan mangrove Karangsong.
“Dampak banjir rob sepanjang tahun, jumlah pengunjung ke pantai maupun hutan mangrove merosot tajam,” tutur Tarika.
Pengunjung ada keengganan karena sepanjang jalan di tanggul Kalisong sering dipenuhi rendaman air laut yang menganggu kenyamanan.
“Juga merusak kendaraan karena rendaman itu air laut yang mengandung garam. Ini membuat antusiasme warga ke pantai dan hutan mangrove merosot,” tutur Tarika.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.