SUARA CIREBON – Sindikat penipuan dan penggelapan (tipu gelap) mobil diduga melatarbelakangi insiden penembakan terhadap bos mobil rental di Rest Area Km 45 Tol Tangerang – Merak.
Para pelaku kini sudah ditangkap dan ditahan. Diantaranya melibatkan oknum anggota Tentara Nasional Indonesia dari kesatuan Angkatan Laut atau TNI AL.
Warga sipil yang diduga ikut terlibat secara tidak langsung dalam insiden penembakan pada Kamis malam, 2 Januari 2025 ini, juga telah diringkus.
Berinisial AS (32 tahun), telah diringkus Reskrim Polres Pandeglang, di tempat kontrakannya di Kecamatan Picung, Pandeglang, Banten.
AS tidak terlibat langsung dalam insiden penembakan yang menewaskan IS (48 tahun), bos rental mobil, dan melukai rekannya, RM (60 tahun), keduanya warga Pandeglang.
Namun keberadaan mobil jenis sedan Honda Brio hingga sampai pada pelaku penembakan, ada rangkaian dengan aksi kejahatan yang diduga dilakukan AS sebelumnya.
Terungkap dalam keterangan kepolisian soal peranan dariu AS hingga sampai pada terjadinya insiden penembakan bor rental mobil tersebut.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Joko Mujiono menjelaskan soal peranan AS dalam rangkaian peristiwa yang terjadi masih dalam suasana Tahun Baru 2025 tersebut.
“AS tidak terlibat langsung dalam penembakan. Namun ia terlibat dalam rangkaian kejahatan yang akhirnya berdampak pada peristiwa penembakan,” tuturnya.
AS berperan sebagai penyewa mobil Hondo Brio kepada korban IS. Namun mobil tersebut, kemudian diserahkan ke seorang penadah dari sindikat penipuan dan penggelapan (tipu gelap) mobil yang berada di Pandeglang.
“Dari si penadah itulah, pelaku penembakan membeli mobil Honda Brio. Terungkap, pelaku penembakan membeli murah, seharga Rp40 juta ke si penadah. Mobil Brio itu sebelumnya dibawa kabur AS setelah berpura-pura merental mobil ke korban,” tuturnya.
Dalam penyidikan kepolisian, terunkap bahwa AS hanya memperoleh jasa untuk tipu gelap mobil rental itu sebesar Rp5 juta dari si penadah.
“AS memperoleh jasa untuk aksi tipu gelapnya Rp5 juta. Uang belum sempat diterima, tapi sudah terjadi insiden penembakan dan AS harus kita tangkap,” tutur Joko Mujiono.
Terungkap pula, saat menyewa mobil sedan Honda Brio ke korban IS, AS menggunakan identitas palsu, termasuk memalsukan Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang dimilikinya.
Dalam rangkaian peristiwa ini, AS bertugas sebagai “pemetik mobil” (pengadaan mobil lewat tipu gelap) dengan sasaran perusahaan rental atau penyewaan mobil.
“Ini ada sindikat tipu gelap mobil. Mobil rental milik korban dibawa kabur AS. Lalu diserahkan ke penadah. Nah dari penadah ini, lalu dibeli oleh oknum TNI seharga Rp40 juta. Oknum TNI tergiur membeli mobil karena harganya murah,” tutur Joko Mujiono.
Dijelaskan, kasus penembakan ini masih terus dikembangkan. Ada empat pelaku yang telah diamankan di Puspomal (Pusat Polisi Militer Angkatan Laut), termasuk AS yang telah diamankan pihak kepolisian.
Sementara dalam insiden penembakan, berdasar kronologisnya, korban IS tengah dalam posisi memburu mobil Honda Brio yang disewa AS.
Bersama sejumlah rekannya, IS melacak mobil Brio itu melalui fasilitas GPS (Google Positioning System) yang keberadaannya diketahui di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
Insiden penembakan terjadi di depan Indomaret rest Area saat korban IS dan rekannya RM, mendatangi mobil Brio yang ternyata dikendari oleh oknum TNI, bukan oleh AS.
Menurut keterangan para saksi, sempat terjadi cekcok mulut. Korban berusaha menarik mobil, tapi si pelaku berusaha mempertahankan mobil karena sudah membeli.
Saat itu, pelaku akhirnya sempat menembakan pistol ke udara sebanyak dua kali. Kemudian dilanjutkan dengan menembak dada korban IS dan bahu RM.
Korban IS tewas seketika bersimbah darah karena tertembus peluru di bagian dada. Korban RM menderita luka parah karena terkena timah panas di bagian bahunya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.