SUARA CIREBON – Distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Majalengka disinyalir tidak tepat waktu, sehingga memicu munculnya keluhan dari terkait ketersediaan pupuk saat musim tanam.
Kondisi tersebut menjadi temuan DPRD Majalengka menyikapi keluhan petani dalam pemenuhan kebutuhan pupuk saat memasuki musim tanam.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Majalengka, Dasim Raden Pamungkas, menyampaikan, bahwa keluhan ini datang dari gabungan kelompok tani (gapoktan) di seluruh daerah.
Para petani tersebut mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi yang sangat dibutuhkan pada musim tanam.
“Kami telah menerima laporan dari para petani mengenai kelangkaan pupuk bersubsidi di pasaran, terutama saat musim tanam. Namun setelah ditelusuri, ternyata distribusi pupuk dari distributor ke kios dilakukan di luar musim tanam,” kata Dasim, 6 Januari 2025.
Dasim mencontohkan, para petani biasanya mulai menanam padi di sawah pada November. Namun, pupuk bersubsidi baru dikirimkan oleh distributor beberapa bulan setelahnya, sehingga petani tidak dapat memanfaatkan pupuk tersebut sesuai kebutuhan.
“Kondisi ini menyebabkan para petani mengira pupuk bersubsidi langka di pasaran, padahal sebenarnya distribusinya yang tidak sesuai jadwal,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya pendistribusian pupuk bersubsidi dilakukan jauh sebelum musim tanam dimulai, sehingga kebutuhan petani dapat terpenuhi tepat waktu.
Tak hanya itu politisi Partai Golkar ini juga menyoroti prosedur pembelian pupuk bersubsidi di kios resmi yang dianggap cukup merepotkan oleh para petani.
Pasalnya meski telah ada pendataan jumlah petani dan kebutuhan pupuk melalui gapoktan, persyaratan administrasi yang harus dipenuhi kerap menjadi hambatan.
“Prosedur ini memang cukup membebani petani. Namun, dari segi harga, tidak ada masalah karena pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk pupuk bersubsidi,” jelasnya.
Menyikapai hal itu lanjutnya, Komisi II DPRD Majalengka berkomitmen untuk mencari solusi atas keluhan petani, termasuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi sesuai jadwal musim tanam.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar masalah ini tidak terus berulang. Pupuk harus tersedia tepat waktu untuk mendukung produktivitas petani,” tegasnya.
Ia menambahkan, akibat kelangkaan pupuk saat musim tanam dampaknya tidak hanya pada produktivitas lahan, tetapi juga menambah beban ekonomi para petani.
“Untuk itu maka koordinasi dan perbaikan sistem distribusi menjadi langkah mendesak untuk dilakukan,”pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.