SUARA CIREBON – Sebanyak 10 ekor sapi di wilayah Kabupaten Cirebon terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon menyebut, 10 kasus PMK tersebut terdeteksi sejak akhir Desember 2024.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Distan Kabupaten Cirebon, Durahman mengatakan, pihaknya memberi perhatian serius terkait temuan kasus PMK yang kembali mewabah tersebut, dan mengambil sejumlah langkah pencegahan agar tidak menyebar luas.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, sapi-sapi tersebut menunjukkan gejala khas PMK seperti lepuh di area mulut, kehilangan nafsu makan, dan demam tinggi.
Menurut Durahman, sapi-sapi yang terpapar PMK tersebar di dua wilayah, yakni, Desa Panggangsari, Kecamatan Losari, Desa Dukuh Widara, Kecamatan Pabedilan, dan Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran.
“Meskipun jumlah kasusnya relatif kecil, PMK merupakan penyakit yang sangat menular sehingga memerlukan penanganan cepat dan tepat,” ujar Durahman, Kamis, 9 Januari 2025.
Ia menjelaskan, Distan Kabupaten Cirebon telah melakukan berbagai langkah pencegahan dan penanganan dalam merespons kasus tersebut. Langkah yang dilakukan di antaranya pemberian perawatan intensif dan pemberian obat-obatan serta vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan.
“Hewan-hewan di area peternakan yang terpapar tidak diperbolehkan keluar untuk mencegah penularan. Kami melakukan karantina lokal di area tersebut,” paparnya.
Selain itu, Distan juga telah mengerahkan tim medis veteriner untuk melakukan surveilans aktif di seluruh peternakan di Kabupaten Cirebon. Sosialisasi kepada para peternak juga dilakukan, yakni terkait pentingnya menjaga kebersihan kandang dan membatasi interaksi hewan dengan ternak dari luar.
“Kami bukan hanya melakukan pengobatan, tetapi juga pencegahan. Makanya kami ingin peternak lebih memahami langkah-langkah pencegahan,” terangnya.
Ia menambahkan, PMK disebabkan oleh virus yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, pakan, air, atau peralatan yang terkontaminasi virus tersebut.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.