SUARA CIREBON – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan dan cuaca ekstrem di Jawa Barat, termasuk di wilayah Cirebon, berlangsung pada bulan Januari hingga Februari 2025.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Andi Wibowo mengatakan, BMKG mempredksi periode puncak musim hujan di wilayah Indonesia bervariasi tergantung pada masing-masing wilayah.
Untuk Jawa Barat, lanjut Andi, BMKG memprediksi puncak musim hujan dan cuaca ekstrem terjadi periode Januari hingga Februari.
“Januari-Februari ini memang puncaknya. Intensitas hujan tinggi, disertai cuaca ekstrem seperti angin kencang,” ujar Andi Wibowo, Kamis, 9 Januari 2025.
Musim hujan dengan intensitas tinggi, menurut Andi, diprediksi berlangsung hingga pertengahan tahun. Pemprov Jawa Barat dan Pemda Kota Cirebon telah menerbitkan Surat Edaran (SE) penetapan status siaga darurat cuaca ekstrem hingga 31 Juli 2025.
“Puncaknya di Januari-Februari, dan Penjabat Wali Kota sudah menetapkan status siaga darurat untuk banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor sampai 31 Juli,” bebernya.
Sejak awal Januari 2025, menurut Andi, sejumlah bencana telah terjadi di Kota Cirebon akibat cuaca ekstrem. Andi mencatat kejadian seperti pohon tumbang, rumah ambruk, dan tanah longsor.
“Salah satu insiden terbaru adalah longsor di tebing senderan Sungai Benda, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti,” ungkapnya.
Saat ini, BPBD Kota Cirebon telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk menindaklanjuti penanganan sungai tersebut.
“Tebing senderan Sungai Benda sudah diasesmen, dan tim BBWS sudah turun untuk menindaklanjuti,” katanya.
Seperti diketahui, BMKG memprediksi, periode puncak musim hujan di wilayah Indonesia bervariasi tergantung pada masing-masing wilayah. Sebanyak 43 persen wilayah Indonesia telah mengalami puncak musim hujan pada periode November-Desember 2024.
Di sisi lain, 35 persen wilayah akan mengalami puncak musim hujan pada periode Januari-Februari 2025.
Wilayah yang mengalami puncak musim hujan pada Januari-Februari 2025 mencakup sebagian Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Selain itu, sebagian kecil wilayah Indonesia (16 persen) diprediksi mengalami puncak musim hujan terdapat pada periode Maret-Juni (2025).***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.