SUARA CIREBON – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mengaku sangat puas dengan hasil produksi padi tahun 2024 yang mencapai 560.713 ton.
Kepala Distan Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan mengatakan, realisasi panen yang memuaskan tersebut lantaran para petani dapat menggarap lahan sawah secara optimal, meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
“Hasil panen padi dan produksi beras di Kabupaten Cirebon selama 2024 sudah sangat memuaskan. Karena Kabupaten Cirebon juga telah memproduksi beras berkualitas sebanyak 359.473 ton,” kata Alex, Rabu, 5 Februari 2025.
Untuk target produksi padi pada 2025 ini, diakui Alex mengalami penyesuaian menjadi 528.824 ton. Sementara untuk produksi beras diproyeksikan sebesar 339.029 ton. Penyesuaian target tahun ini karena mempertimbangkan berbagai faktor termasuk kondisi cuaca dan ketersediaan lahan tanam.
Kendati demikian, peningkatan produksi padi akan terus diupayakan dengan mengoptimalkan sejumlah infrastruktur pertanian yang tersedia. Di antaranya ialah memperbaiki jaringan irigasi desa (Jirdes) dan jaringan usaha tani (JUT).
Menurut Alex, pasokan air bagi lahan pertanian akan tetap terjaga ketika sistem irigasinya baik. Terlebih saat memasuki musim kemarau yang merupakan tantangan besar bagi para petani.
“Karena musim kemarau itu sering kali menjadi tantangan bagi para petani,” tegasnya.
Alex juga mendorong penggunaan benih unggul yang sesuai dengan karakteristik lahan di daerah yang ada di Kabupaten Cirebon. Karena ketika benih yang ditanam tepat, maka produktivitas pertanian juga dapat lebih optimal.
Upaya tersebut akan terus dilakukan melalui sosialisasi kepada para petani agar menerapkan pola tanam yang sesuai dengan musimnya.
“Ini penting agar dapat menghindari risiko gagal panen akibat perubahan cuaca yang tidak menentu,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga berupaya untuk meningkatkan pemahaman petani terkait teknologi pertanian melalui berbagai penyuluhan yang lebih terarah dan intensif. Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah sistem irigasi hemat air.
Sistem tersebut diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi keterbatasan sumber daya air, terutama di wilayah yang rentan kekeringan.
Menurut Alex, Distan juga menggandeng berbagai pihak untuk mempercepat adopsi teknologi pertanian modern, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan hasil panen petani.
Pemberdayaan petani menjadi perhatian utama Distan Kabupaten Cirebon termasuk dalam hal akses terhadap bantuan pertanian dan pendampingan dalam menerapkan metode budidaya yang lebih efektif.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.