SUARA CIREBON – Pemkot Cirebon melibatkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon terpilih, Effendi Edo-Siti Farida Rosmawati dalam pemetaan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025, saat menggelar rapat bersama seluruh perangkat daerah di Ruang Prabayaksa Sekretariat Daerah (Setda) setempat, Selasa, 11 Februari 2025.
Efisensi APBD tahun 2025 dilakukan sebagai implementasi atas Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Rapat yang dipimpin langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, H Agus Mulyadi, diawali dengan perkenalan setiap perangkat daerah berikut dengan tugas dan fungsinya. Kemudian, masing-masing perangkat daerah melaporkan postur APBD TA 2025.
“Setelah itu, perangkat daerah menyampaikan penilaian program yang berpotensi terkena efisiensi APBD TA 2025 sesuai indikator yang tertera pada Inpres 1/2025. Ini baru pemetaan atau perkiraan, belum diketahui nilai total anggarannya,” terangnya.
Setiap perangkat daerah, menurut Agus, menyampaikan hasil pemetaan, baik infrastuktur, perencanaan dan lainnya paling lambat 12 Februari 2025. Hasilnya akan masuk desk dan disampaikan kepada kepala daerah terpilih untuk menentukan skema prioritas yang akan diefisiensi.
“Proses ini masih panjang, karena kita juga masih menunggu surat edaran (SE) dari Kemendagri perihal efisiensi APBD. Yang terpenting selama proses ini, pemerintahan tetap berjalan,”katanya.
Agus menegaskan, program daerah yang diefisiensi pada APBD 2025 ini harus sesuai indikator pada Inpres 1/2025, misalnya perjalanan dinas, rapat yang menggunakan sarana hotel, seremonial, publikasi dan program yang tidak berkaitan dengan pelayanan publik.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon Terpilih, Effendi Edo mengatakan, melalui rapat ini sudah dikenalkan seluruh perangkat daerah berikut dengan tugas fungsinya. Menurutnya, pengenalan ini penting karena nanti mereka akan bekerja sama.
“Sudah dikenalkan dengan perangkat daerah, karena nanti kita bekerja sama untuk menjalankan program pemerintah,” kata Edo –sapaan akrab Effendi Edo.
Perihal efisiensi imbas Inpres 1/2025, Edo mengaku, pemda harus patuh dan menjalankan semua sesuai dengan aturan pemerintah pusat.
“Mau tidak mau, kita harus menjalankan semua aturan yang sudah ditentukan oleh pemeritah pusat,” tegasnya.
Terkait program prioritas saat kampanye, Edo mengaku, akan mengkaji ulang. Program mana yang akan didahulukan untuk direalisasikan, mengingat ada efisiensi.
“Yang jelas, ada uang dan tidak ada anggaran harus tetap bekerja dengan semangat,” tegasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.