SUARA CIREBON – Banjir yang melanda tiga dusun di Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Selasa, 18 Februari 2025, tidak hanya membawa material lumpur, namun sampah yang menumpuk di saluran irigasi.
Lumpur dan sampah yang tertinggal di lokasi terdampak banjir, menjadi pemandangan yang rutin pascasurut, Kamis, 19 Februari 2025 pagi.
Kuwu Melakasari, Sochibi menjelaskan, untuk penanganan persoalan sampah di desanya, sejak awal pemerintah desa (pemdes) telah menjalin komitmen dan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon.
Pasalnya, sampah yang menumpuk di tiga sungai yang melintasi desanya itu, didominasi sampah kiriman dari daerah hulu.
“Sampah di sungai kami ini sebetulnya didominasi sampah kiriman dari daerah hulu yang terbawa dan menumpuk di saluran yang ada di Desa Melakasari. Jadi dari sisi jumlah juga lumayan banyak, sehingga dari awal kita komitmen dengan DLH untuk pengangkutannya,” kata Sochibi.
Ia bersyukur, penanganan sampah tersebut mendapat dukungan masyarakat. Tim pemungut sampah, menurut dia, berkeliling ke tiap dusun untuk mengumpulkan ke tempat pembuangan sementara (TPS) yang bekerja sama dengan DLH tersebut..
“Dari yang sebelumnya pengambilan sampah warga gratis, hingga akhirnya secara sukarela warga mau untuk bayar iuran retribusi sampah,” jelasnya.
Namun persoalan sampah tidak bisa langsung selesai dengan kerja sama, karena adanya saluran irigasi yang melintas di desanya yang kerap membawa material sampah.
“Tapi karena sampah terbawa dari hulu membuat kerap menumpuk saluran Desa Melakasari ini, yang menyebabkan air meluap hingga ke permukiman,” katanya.
Kondisi itu, menurut dia, membuat pemdes terpaksa harus melakukan pengangkutan secara rutin untuk meminimalisasi banjir. Pasalnya, sampah yang menumpuk di saluran menghalangi aliran air dan menyebabkan banjie.
“Kami sudah berkoordinasi dengan DLH kabupaten Cirebon untuk melakukan penarikan secara rutin,” terangnya.
Dirinya berkeinginan untuk membatasi sampah-sampah yang masuk melalui saluran irigasi, salah satu upayanya adalah adanya pemasangan jaring penangkap sampah di saluran, sehingga sampah yang berasal dari hulu tidak menumpuk di saluran Desa Melakasari.
“Namun hingga kini pemasangan jaring penangkap sampah belum terealisasi. Kami berharap agar dibuatkan jaring penangkap sampah agar tidak lagi sampah yang masuk ke saluran irigasi Desa Melakasari,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.