SUARA CIREBON – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Siber Cirebon menggelar seminar online pada Rabu, 12 Maret 2025.
Seminar ini mengambil tema bedah buku “Sekolahlah Tinggi-Tinggi: Perjalanan Perempuan Mengejar Cita ke Empat Benua”.
Acara dibuka Kepala PSGA UIN Siber Cirebon, Masriah MAg. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan kajian semacam ini diadakan secara rutin setiap bulan.
“Kajian ini biasanya diadakan setiap hari Jumat di awal bulan, namun karena penyesuaian dengan jadwal narasumber yang luar biasa ini, alhamdulillah acara bisa dilaksanakan hari ini,” ujar Masriah.
Ada dua narasumber dalam seminar ini, yaitu Nor Ismah PhD yang merupakan penulis buku dan Ivo Dinasta Yanuar MAppLing, dosen Bahasa Inggris di Program Studi Pariwisata Syariah UIN Siber Cirebon.
Dalam kesempatan ini, Nor Ismah membagikan kisah inspiratifnya dalam menempuh pendidikan tinggi di luar negeri.
Ia mengungkapkan, dirinya memulai studi di University at Manoa pada 2012 dan melanjutkan program S3 di Leiden University Institute for Area Studies pada 2023.
Dalam sesi penyampaiannya, ia menekankan pentingnya menemukan “aha moment” atau motivasi yang kuat untuk terus berjuang meraih impian.
“Buku ini berisi kisah 14 perempuan yang menempuh pendidikan tinggi hingga ke berbagai benua, dan siapapun yang membacanya akan merasakan interaksi intelektual dan spiritual tersendiri,” katanya.
Sementara Ivo Dinasta Yanuar berbagi kisah perjuangannya sebagai perempuan yang berani bermimpi besar.
Diceritakan, ia awalnya diterima di ITB tanpa tes, tetapi tidak dapat melanjutkan karena larangan orang tua. Setelah melalui negosiasi keluarga dan suami, Ivo akhirnya mendapatkan beasiswa LPDP dan berhasil lolos ke Monash University.
Dalam masa studi magisternya, ia juga menghadapi tantangan sebagai ibu yang tetap menjalankan peran akademik.
“Ketika daycare tutup, saya terpaksa membawa anak saya ke kelas. Artinya, tidak ada yang tidak mungkin bagi wanita,” tuturnya.
Salah satu yang menjadi pembahasan yaitu terkait perdebatan dalam rumah tangga yang terhalang untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
“Jangan menggurui suami, gunakan bahasa negosiasi, dan jika perdebatan semakin sulit, sebaiknya mengunjungi konselor keluarga untuk solusi terbaik,” ujarnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.