SUARA CIREBON – UIN Siber Cirebon bekerja sama dengan Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Darwin, Australia, meluncurkan program magang internasional untuk mahasiswa kampus setempat sebagai Indonesian Language Teacher Assistant dalam program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Kamis, 13 Maret 2025.
Program ini dirancang untuk mendukung pengembangan keterampilan mahasiswa sekaligus memperkuat eksistensi Bahasa Indonesia di tingkat internasional, khususnya di Australia. Pasalnya, minat belajar Bahasa Indonesia di Australia saat ini mengalami penurunan signifikan.
Laporan The Australian pada Desember 2024 mencatat, jumlah mahasiswa yang mempelajari Bahasa Indonesia menurun drastis dibandingkan lima dekade lalu, dengan proyeksi bahwa bahasa ini dapat hilang dari universitas-universitas Australia pada tahun 2031.
Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya motivasi, keyakinan bahwa Bahasa Inggris sudah cukup, serta upaya promosi yang tidak konsisten.
Sebagai respons terhadap tantangan ini, UIN Siber Cirebon melalui program BIPA yang telah terbukti efektif dalam mengajarkan Bahasa Indonesia kepada mahasiswa internasional.
Dengan pendekatan komunikatif dan inovatif, program ini memanfaatkan interaksi langsung dengan penutur asli serta teknologi digital untuk mempercepat pembelajaran. Keberhasilan ini menjadi modal kuat dalam menyusun strategi pengajaran BIPA di Australia.
Konsulat RI Darwin dan Atdikbud KBRI di Canberra akan membantu UIN Siber Cirebon menjalin hubungan dengan Northern Territory Department of Education guna memfasilitasi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
MoU ini akan menjadi landasan kerja sama jangka panjang antara UIN Siber Cirebon, pemerintah federal, dan pemerintah negara bagian di Australia untuk menjalankan program magang ini secara berkelanjutan.
Melalui program ini, mahasiswa UIN Siber Cirebon akan dikirim sebagai asisten pengajar BIPA di institusi pendidikan di Darwin dan wilayah lain di Australia.
Tidak hanya meningkatkan kemampuan pengajaran lintas budaya, program ini juga memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia di bidang pendidikan dan budaya.
Langkah ini sejalan dengan strategi diplomasi bahasa dan budaya Indonesia untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia ke tingkat internasional.
Jika terealisasi, program ini akan menjadi tonggak penting dalam mempromosikan Bahasa Indonesia di Australia, sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai pusat pendidikan dan budaya di kawasan Asia Pasifik.
Lebih dari sekadar program akademik, inisiatif ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun jembatan pemahaman, memperkuat identitas bangsa, dan memastikan bahwa Bahasa Indonesia tetap memiliki tempat di panggung global.
Dengan semakin banyaknya generasi muda Australia yang mengenal dan menguasai Bahasa Indonesia, hubungan bilateral kedua negara akan semakin erat, membuka lebih banyak peluang kerja sama di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Program ini bukan hanya tentang mengajar bahasa, tetapi juga tentang membangun jembatan budaya yang kokoh antara Indonesia dan Australia.
Langkah ini akan menjadi monumental bagi UIN Siber Cirebon dalam upaya internasionalisasi kampus di kancah global.
Melalui soft diplomacy yang dikemas dalam pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), UIN Siber Cirebon tidak hanya memperkenalkan bahasa, tetapi juga membawa nilai-nilai luhur budaya Indonesia ke dunia internasional.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.