SUARA CIREBON – Tembok penahan tanah (TPT) jalan dan jembatan penghubung, di Blok Gondang, Desa Batembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, ambrol diterjang banjir, pada Minggu, 16 Maret 2025 lalu.
Ambrolnya TPT jalan dan jembatan mengakibatkan, akses jalan alternatif yang menghubungkan Blok Gondang Desa Batembat dengan Desa Panembahan terganggu. Pasalnya, jembatan ini merupakan akses vital bagi warga sekitar.
Sementara ambrolnya TPT menyebabkan jembatan dan jalan rawan dilintasi kendaraan roda dua, karena berisiko longsor bahkan ambruk.
Warga setempat, Dian Kusdianto mengungkapkan, jembatan Gondang yang merupakan penghubung Desa Batembat dan Desa Panembahan masih bisa dilintasi, tetapi kondisinya tidak aman.
“Kami telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang yakni aparat desa dan kabarnya pemdes sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menangani masalah ini,” kata Dian Kusdianto, Rabu, 19 Maret 2025.
Ia berharap, perbaikan TPT jalan dan jembatan penghubung itu segera dilakukan, mengingat sangat dibutuhkan warga untuk beraktivitas.
“Jembatan ini merupakan jalur alternatif warga kedua desa, karena kalau lewat jembatan besar harus memutar lewat Desa Kalibaru terus Desa Kalitengah dulu. Terlebih kalau lewat jalan raya, harus memutar jauh dan ramai kendaraan besar. Karenanya warga ingin ini segera dilakukan perbaikan agar akses masyarakat kembali normal,” tandasnya.
Sementara itu, Kuwu Batembat, Muhammad Kholid mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait. Menurut Kholid, pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, selaku instansi yang memiliki kewenangan atas daerah sungai sudah menyurvei lokasi ambruknya TPT tersebut.
“Tadi sudah disurvei oleh tim BBWS,tapi cuma difasilitasi memberikan bronjong, sementara matrial sama biaya, pemerintah desa yang nanggung,” kata Kholid.
Menurutnya, penanganan TPT jembatan penghubung ini perlu sesegera mungkin dilakukan, kalau terlalu lama dibiarkan berpotensi merembet ke bahu jalan. Hanya saja, lanjut Kholid, untuk penanganan jembatan dimungkinkan di anggaran perubahan.
“Karena kejadiannya setelah APBDes disahkan, jadi nanti setelah APBDes perubahan di Musyawarah Desa (Musdes) kan dulu, dari APBDes bisa support Rp20-30 jutaan. Kita dapat support dari BBWS, difasilitasi bronjong,” ujarnya.
Kholid menegaskan, meski membutuhkan penanganan yang sesegera mungkin, namun pihaknya tidak ingin terburu-buru menggarap penanganan TPT sebelum berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkompeten.
“Adapun untuk pengerjaannya, kami perlu berkoordinasi terlebih dulu dengan ahlinya. Karena penanganan tidak bisa asal dikerjakan. Jangan sampai biaya yang dikeluarkan maksimal, hasilnya kurang bagus. Insyaallah minggu depan sebelum Lebaran udah ada,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.