SUARA CIREBON – Puluhan korban investasi bodong menggeruduk kantor Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon setelah sebelumnya mendatangi pelaku R yang diduga berkedok sebagai bandar arisan, Selasa, 15 April 2025.
Warga yang didominasi ibu-ibu asal Desa Setu Kulon dan Setu Wetan, Kecamatan Weru itu menuntut uang mereka senilai lebih dari Rp200 juta untuk segera dikembalikan.
Salah satu korban investasi bodong, Gadis, menjelaskan, menurut data yang telah dirinci dari para nasabah, total kerugian sementara mencapai Rp207.389.000 itu dari 47 nasabah yang terdata.
“Yang menjadi korban dari berbagai wilayah bukan hanya di Cirebon, tapi dari luar kota, hanya saja yang mendominasi adalah warga Desa Setu Kulon dan Setu Wetan dengan modus yang dilakukan mengiming-imingi investasi sebesar 40 hingga 50 persen dari deposito para nasabah,” ujarnya, Rabu, 16 April 2025.
Para nasabah dijanjikan keuntungan sebesar tersebut dicairkan dalam waktu 2 hingga 3 bulan. Awalnya berjalan sesuai kesepakatan, para nasabah merasa diuntungkan dan tergiur rayuan untuk menginvestasikan uang mereka dengan nominal yang lebih besar.
Nyatanya, lanjut dia, sudah beberapa bulan terakhir para nasabah merasa hanya diberikan janji manis. Mediasi sedianya dilakukan pada Selasa, 15 April 2025 di Kantor Desa Setu Kulon tetapi owner investasi inisial R tak hadir dan sulit dihubungi.
“Warga pun meradang mereka mendatangi rumah orang tua R di Desa Palir Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon,” terang Gadis.
Sayangnya, sambungnya, R tak ada di lokasi. Keluh-kesah nasabah sempat disampaikan kepada H orang tua kandung R di rumah tersebut.
Tapi tak banyak yang bisa diperbuat oleh warga, selain menghubungi R secara berkala dalam aksi mediasi warga juga telah menyiapkan spanduk protes bertuliskan “Gaya Elit Ekonomi Sulit” kembalikan Duit Korban Arisan dan Investasi Bodong dalam spanduk itu juga terpampang nama dan foto R.
“Mediasi akan kembali dilakukan lagi pada hari Minggu di Desa Setu Kulon,” terang Gadis.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.