SUARA CIREBON – Masyarakat di Kecamatan Greged dan Kecamatan Beber meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon tidak tebang pilih dalam membangun daerah, khususnya terkait perbaikan infrastruktur jalan.
Pasalnya, meski sama-sama mengalami kerusakan yang sudah cukup lama, namun infrastruktur jalan di Kecamatan Greged seolah dianaktirikan, sehingga luput dari rencana perbaikan yang akan dilaksanakan Pemkab Cirebon pada tahun 2025 ini.
Koordinator Aliansi Peduli Greged Beber, Ipul mengatakan, infrastruktur jalan poros kabupaten penghubung antardesa dan antarkecamatan yakni ruas jalan Halimpu-Wangkelang yang sudah enam tahun lebih kondisinya rusak berat, tidak masuk dalam rencana perbaikan infrastruktur jalan.
Menurut Ipul, hal tersebut membuat warga kecewa dan menilai Pemkab Cirebon telah menganaktirikan masyarakat di Kecamatan Greged dan Kecamatan Beber.
Ipul menyebut, kekecewaan warga semakin memuncak, ketika hasil rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Dinas PUPR memutuskan, perbaikan jalan hanya akan dilakukan di tiga ruas yaitu Gebangilir-Waled, Sindanglaut-Pabuaran, dan Kalipasung-Serang. Sementara ruas jalan yang ada di wilayah Greged dibiarkan dalam kondisi rusak.
“Kami tidak habis pikir dengan keputusan tersebut (banggar, red). Kami menilai Pemkab Cirebon seakan tidak peduli dengan kondisi jalan di Kecamatan Greged dan Beber yang sudah bertahun-tahun mengalami kerusakan parah,” ujar Ipul melalui sambungan telepon selulernya, Rabu, 16 April 2025.
Masyarakat Kecamatan Greged, lanjut Ipul, mempertanyakan mengapa Pemkab Cirebon tidak mencantumkan perbaikan untuk ruas jalan Halimpu-Wangkelang yang 6 tahun lebih kondisinya rusak berat. Padahal, Kecamatan Greged dan Beber merupakan bagian dari Cirebon Timur.
“Untuk itu seharusnya mendapat perhatian yang sama seperti wilayah lain. Namun kenapa, tidak ada ruas jalan tersebut dalam agenda perbaikan?” tanya Ipul.
Ia meminta Pemkab dan DPRD Cirebon berlaku adil dalam menentukan prioritas pembangunan. Akses jalan yang sudah lama rusak, sangat mengganggu dan menghambat aktivitas ekonomi masyarakat Kecamatan Greged.
Kondisi jalan yang memprihatinkan juga disampaikan Kasi Kesra Desa Durajaya, Supriyadi. Menurut Supriyadi, hampir seluruh desa di Kecamatan Greged mengalami kerusakan jalan yang parah, mulai dari Durajaya, Jatipancur, Nanggela, Gumulung Lebak, Greged hingga Kamarang.
“Ruas jalan Halimpu-Wangkelang dan Cipeujeh-Kamarang semua jalannya rusak berat. Padahal jalan poros kabupaten tersebut merupakan akses utama masyarakat Kecamatan Greged,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kecamatan Greged, Mohamad Bisri Robis, mendesak Pemkab Cirebon agar tidak bersikap diskriminatif dalam menangani kerusakan jalan di berbagai wilayah. Dia meminta, jalan rusak di Kecamatan Greged harus mendapatkan alokasi anggaran yang setara dengan daerah lain di Cirebon Timur.
“Jalan poros kabupaten di wilayah Kecamatan Greged seharusnya diperlakukan sama dengan wilayah lain di Cirebon Timur. Kami sama sama warga Kabupaten Cirebon,” ucapnya.
Terpisah, saat dikonfirmasikan terkait kekecewaan warga Kecamatan Greged dan Kecamatan Beber, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Hasan Basori, tidak ada tanggapan. Padahal, daerah tersebut adalah Dapil Hasan Basori yang telah dua periode terpilih menjadi anggota dewan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.