SUARA CIREBON – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon akan segera melakukan penanganan ruas jalan Cipeujeh-Kamarang, di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, yang longsor sepanjang 25 meter.
Kepala DPUTR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki mengatakan, penanganan ruas jalur alternatif penghubung Kabupaten Cirebon dan Kuningan itu, difokuskan pada langkah-langkah darurat untuk mencegah kerusakan lebih parah.
“Penanganan sementara ruas jalan yang mengalami longsor tersebut akan dilakukan mulai besok (hari ini, red),” kata Iwan Rizki kepada awak media, Kamis, 24 April 2025.
Menurut Iwan Rizki, longsor terjadi di ruas jalan Desa Belawa ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon. Ia menjelaskan, penanganan darurat akan dilakukan dengan memasang bronjong untuk menahan tebing agar longsor tidak semakin melebar.
“Hari ini kita minta bantuan ke BBWS untuk bronjong-nya, sekarang sedang diangkut. Besok bronjong mulai dipasang,” ujar Iwan.
Ia mengakui, penanganan secara permanen belum bisa dilakukan dalam waktu dekat, karena terbentur anggaran. Saat ini, DPUTR memprioritaskan keselamatan pengguna jalan agar tidak terjadi longsor susulan atau kerusakan yang lebih berat.
“Sementara akan dibronjong dulu jangan sampai bertambah berat. Ya karena (penanganan permanen, red) terbentur anggaran. Kami meminta masyarakat untuk bersabar dulu,” paparnya.
Terpisah, Danramil Lemahabang, Kapten Arh Apid mengatakan, pihaknya akan mengggelar kegiatan karya bhakti lintas sektoral dengan masyarakat melakukan penanggulangan sementara akses jalan Cipeujeh-Kamarang yang longsor di ruas jalan Desa Belawa tersebut.
“Karya Bhakti sifatnya penanganan darurat, kami bersama anggota akan hadir ikut serta bersama lintas sektoral dan masyarakat melaksanakan kerja bhakti di lokasi longsor, Jumat 25 April (hari inim red),” kata Apid, Kamis, 24 April 2025.
Dalam pelaksanaan karya bhakti tersebut, pihaknya akan menggandeng pemerintah kecamatan, Polsek, dan dinas terkait termasuk pemerintahan desa dan elemen masyarakat se-Kecamatan Lemahabang.
Sebelumnya, Kuwu Belawa, Deni Kusuma, mengungkapkan, desanya termasuk daerah rawan longsor karena kontur tanahnya yang labil. Ia mengatakan, longsor di ruas jalan tersebut terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah Belawa dalam satu pekan terakhir setiap harinya.
Menurut Deni, longsor menggerus badan jalan dengan kedalaman sekitar 3 meter dan panjang retakan mencapai 25 meter. Saat ini, jalan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Sementara untuk kendaraan roda empat dilarang melintas, karena kondisi jalan yang sangat berisiko.
“Jalan masih dilintasi masyarakat, tapi buat motor saja, bukan buat kendaraan berat,” tegasnya.
Kuwu meminta warga untuk tetap waspada dan mencari jalur alternatif apabila hendak bepergian ke wilayah Kuningan maupun sebaliknya, sampai dilakukan penanganan secara menyeluruh oleh pemerintah daerah.
“Kami juga pasang penanda buat pengguna jalan. Kami juga pasang kerucut buat menahan tanah supaya longsor tidak meluas,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.