SUARA CIREBON – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon mencatat, total produksi perikanan di Kabupaten Cirebon mencapai 44.000 ton. Capaian fantastis tersebut menunjukkan geliat positif sektor perikanan sepanjang tahun 2024 kemarin.
Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana, menjelaskan, sebagian besar produksi perikanan berasal dari subsektor perikanan tangkap sebesar 37.660 ton. Sisanya, sebanyak 7.048 ton, berasal dari subsektor perikanan budidaya dan air tawar.
Ia mengatakan, angka tersebut menjadi bukti nyata potensi besar sektor perikanan yang dimiliki Kabupaten Cirebon.
“Ini adalah modal penting untuk mengembangkan industri perikanan bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan,” ujar Erus, Senin, 28 April 2025.
Kini, Pemkab Cirebon juga mulai menatap masa depan industri perikanan dengan merancang strategi jangka panjang dengan memfokuskan keberlanjutan. Melalui program budidaya berkelanjutan, pemerintah mendorong penerapan teknologi efisien yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Teknologi budidaya perikanan terbaru pun terus dikenalkan kepada para pelaku usaha, agar hasil produksi meningkat tanpa menurunkan kualitas lingkungan. Pemkab juga membagikan alat tangkap ramah lingkungan kepada para nelayan guna mendukung aktivitas penangkapan ikan yang lebih produktif dan efisien.
Selain itu, infrastruktur pendukung seperti jalan produksi, cold storage, dan tempat pelelangan ikan (TPI) juga terus diperkuat di wilayah-wilayah sentra perikanan.
Menurut Erus, DKPP Kabupaten Cirebon juga serius mendorong hilirisasi. Diversifikasi produk olahan perikanan menjadi prioritas, termasuk pengembangan makanan siap saji, camilan laut, hingga produk turunan lainnya yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
“Kami aktif memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada pelaku usaha perikanan agar produk mereka memenuhi standar pasar, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor,” katanya.
Bukan hanya itu, DKPP juga memfasilitasi akses permodalan dan membuka ruang kemitraan dengan swasta guna memperkuat posisi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Strategi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem perikanan yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing.
Ia menyampaikan, upaya promosi produk-produk perikanan lokal juga terus digencarkan melalui berbagai event, media digital, dan pameran nasional. Ia berharap, branding produk lokal yang kuat akan dapat mendongkrak permintaan dari pasar regional maupun nasional.
Karena, Pemkab Cirebon memiliki tujuan besar menjadikan Kabupaten Cirebon sebagai salah satu pusat industri perikanan unggulan di Indonesia yang inovatif, berkelanjutan, dan mampu bersaing di tingkat global.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.