SUARA CIREBON – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon merilis hasil asesmen penyebab banjir di tiga desa Kecamatan Waled, pada 17 Mei 2025 kemarin.
Seperti diketahui, banjir yang menerjang Desa Ciuyah, Mekarsari, dan Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, telah menyebabkan ratusan rumah dan ribuan jiwa terdampak.
Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda, mengatakan, wilayah terdampak banjir paling luas terjadi di Desa Mekarsari yang merendam lima dusun dengan jumlah rumah terdampak mencapai 654 unit dan warga terdampak mencapai 2.516 jiwa dari 812 Kepala Keluarga (KK).
“Sarana ibadah yang terdampak di Desa Mekarsari ada 6 unit, dan sarana pendidikan 1 unit,” ujar Juwanda, Senin, 19 Mei 2025.
Di Desa Gunungsari, lanjut Juwanda, jumlah rumah terdampak sebanyak 590 unit dan tersebar di lima blok. Sementara jumlah warga terdampak sebanyak 1.510 jiwa dalam 590 KK. Di desa tersebut, jumlah sarana ibadah yang terdampak sebanyak 3 unit dan sarana pendidikan 3 unit.
Sementara di Desa Ciuyah, banjir melanda blok tiga dengan jumlah rumah terdampak sebanyak 492 unit, dan warga terdampak mencapai 1.250 jiwa atau 492 KK serta tiga sarana ibadah.
“Jadi, jumlah total rumah terdampak banjir di tiga desa tersebut sebanyak 1.736 unit. Jumlah warga terdampak sebanyak 5.276 jiwa atau 1.894 KK dan jumlah sarana ibadah terdampak sebanyak 12 unit dan sarana pendidikan 4 unit,” kata Juwanda.
Menurut Juwanda, banjir juga menyebabkan ratusan hektare lahan di dua desa terendam. Luas lahan pertanian terendam banjir di Desa Mekarsari mencapai 100 hektare dan di Desa Ciuyah seluas 30 hektare.
Ia menjelaskan, banjir yang terjadi di tiga desa tersebut disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama di wilayah Kabupaten Cirebon dan wilayah hulu, yakni Kuningan.
Akibatnya, anak Sungai Ciberes yang mengalami sedimentasi dan penyempitan tidak mampu menampung air, sehingga memasuki rumah warga di tiga desa tersebut.
“Akhirnya bencana hidrometeorologi ini tak terelakkan, air masuk ke permukiman warga di Desa Ciuyah dulu, kemudian Desa Mekarsari dan Desa Gunungsari. Selain melakukan asesmen, kami juga memberikan bantuan makanan siap saji dan kebutuhan lainnya,” paparnya.
Untuk diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cirebon dalam beberapa hari terakhir kembali menyebabkan banjir di sejumlah titik rawan, terutama di Kecamatan Waled dan Pasaleman, sejak Sabtu, 17 Mei 2025 malam.
Selain sejumlah desa di Kecamatan Waled dan Kecamatan Pasaleman, banjir juga merendam Desa Japurabakti Kecamatan Astanajapura dan Desa Astanamukti Kecamatan Pangenan. Banjir bahkan meluas ke daerah hilir yakni Desa Tawangsari Kecamatan Losari.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















