SUARA CIREBON – Isu yang menyebutkan hubungan Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Cirebon mulai retak, ditanggapi Wabup H Agus Kurniawan Budiman.
Ditemui usai melakukan Kunjungan Kerja Desa di Kantor Kecamatan Kedawung, pada Kamis, 22 Mei 2025, Wabup Agus atau yang akrab disapa Jigus pun angkat bicara.
Kepada sejumlah awak media, Jigus juga secara tegas menepis isu keretakan hubungan dirinya dengan bupati. Ia mengatakan, hubungan dirinya dengan bupati baik-baik saja.
“Selama ini (hubungan dengan bupati) baik-baik saja, masih ada komunikasi dengan pak bupati, tidak ada kendala. Itu hanya isu di luar saja,” ujar Jigus.
Menurut Jigus, komunikasi antara dirinya dengan bupati terjalin cukup intens setiap saat. Bahkan, komunikasi tersebut masih terjalin ketika keduanya berencana menghadiri kegiatan Kunjungan Kerja Desa di kantor Kecamatan Kedawung.
“Tidak ada (keretakan), karena tadi juga saya sudah komunikasi dengan Pak Bupati. Sebenarnya hari ini (Kamis, 22 Mei 2025) juga dijadwalkan bareng ke sini, tapi beliau ada kegiatan lain yang tidak bisa diwakilkan,” terang Jigus.
Jigus memastikan, dirinya akan berupaya maksimal untuk membuat harmonisasi hubungan dengan bupati tetap terjalin mesra. Hal itu, agar tidak terjadi lagi isu-isu yang ketidakharmonisan seperti yang terjadi saat ini.
Ia menyadari, untuk membangun Kabupaten Cirebon ini, harus terjalin komunikasi dan hubungan yang harmonis antara bupati dan wakil bupati.
“Tidak boleh ada keretakan. Kami berdua akan berusaha semaksimal mungkin untuk selalu berkomunikasi supaya tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.
Sebelumnya, isu keretakan hubungan juga ditepis oleh Bupati Cirebon, H Imron. Ia menyebut, berita yang diturunkan sejumlah media tentang keretakan dirinya dengan Wabup Jigus adalah hoaks alias tidak benar.
Menurut Imron, ketidakhadiran Wabup dalam acara pelantikan 65 pegawai administrator, pengawas, dan fungsional yang digelar di pendopo bupati beberapa waktu lalu, bukan karena hubungan antara dirinya dengan wabup mulai retak.
“Isu itu tidak benar. Sampai sekarang hubungan saya dan Jigus (sapaan akrab Agus Kurniawan Budiman, red) baik-baik saja, saya masih sering ngobrol sama Jigus, enggak retak seperti isu yang berkembang,” ujar Imron, Kamis, 22 Mei 2025 pagi.
Ia mengatakan, ketidakhadiran wabup dalam seremonial pelantikan pejabat tersebut, lebih karena tugas yang mengharuskan wabup bertandang ke Jakarta. Pasalnya, beberapa hari sebelum hari pelantikan berlangsung, dirinya sudah mengkomunikasikannya kepada wabup.
Komunikasi yang intens itu kerap dilakukan diberbagai kesempatan ketika harus berbagi tugas-tugas pemerintahan. Itu artinya, hubungan harmonis antara dirinya dengan Wabup tetap terjaga dan baik-baik saja.
“Malah tadinya saya yang meminta Jigus memimpin pelantikan karena saya ada acara di Jakarta. Tapi kata pihak BKPSDM harus saya, makanya saya batalkan ke Jakartanya,” kata Imron.
Imron juga menyampaikan, dirinya kerap memberikan tugas kepada Wabup untuk lebih banyak menjalankan tugas-tugas yang sebenarnya dihandle oleh dirinya.
Tidak hanya itu, ia juga memberikan keleluasaan kepada Wabup Agus untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan baik ke luar kota, ke kecamatan-kecamatan maupun ke desa-desa.
Imron menegaskan, para pejabat yang dilantik kemarin merupakan usulan pimpinan daerah yang saat itu dijabat oleh Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya.
Ia pun hanya diberitahu oleh pihak BKPSDM Kabupaten Cirebon untuk segera melantik para pejabat tersebut setelah rekomendasi dari Kemendagri turun.
“Karena harus segera dilantik jadi saya cari waktu yang kosong, kemudian saya tentukan hari Selasa (20 Mei 2025),” terang Imron.
Untuk meyakinkan awak media yang mewawancarainya bahwa 65 pejabat yang dilantik itu sudah diusulkan sejak kepemimpinan dari Pj Bupati, Imron pun membeberkan beberapa nama pejabat yang diketahui tidak mendukung dirinya saat pilbup Kemarin.
Seperti diketahui, Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Cirebon, H Dade Mustofa Efendi, mengaku kecewa atas ketidakhadiran wabup dalam kegiatan pelantikan tersebut.
Ketidakhadiran wabup dalam kegiatan pelantikan para pejabat, disebut Dede memunculkan dugaan bahwa yang bersangkutan tidak dilibatkan dalam proses mutasi, rotasi dan promosi puluhan pejabat administrator, pengawas dan fungsional tersebut.
Ia mengaku tidak hanya kecewa, tapi juga khawatir pola komunikasi tersebut bisa merusak harmoni pemerintahan yang baru berjalan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.