SUARA CIREBON – Proses pencarian korban tertimbun longsor di lokasi galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon kembali dilanjutkan, Sabtu, 31 Mei 2025 pagi.
Hingga Sabtu siang, sejumlah alat berat yang dikerahkan untuk menggali material dan memecahkan tumpukan bebatuan yang diduga menimbun para korban hingga sejumlah kendaraan, masih terus berjalan.
Puluhan petugas gabungan tampak masih membantu proses evakuasi hingga mengamankan areal longsor di Gunung Kuda yang mengalami longsor pada Jumat, 30 Mei 2025 kemarin.
Data di posko pelaporan orang hilang di lokasi, hingga kini tercatat ada 11 korban, 7 truk, dan 4 eksavator yang diduga masih tertimbun longsor. Sebagian truk yang diduga tertimbun, satu-persatu berhasil ditemukan pada hari Sabtu, 31 Mei 2025 ini dan telah dievakuasi.
Cuaca terik dan gersang di sekitaran Gunung Kuda tampaknya tak menyurutkan upaya pencarian korban hingga kendaraan yang diduga masih tertimbun
Kapolsek Dukupuntang, AKP Nuryana, mengatakan, sejumlah truk yang telah dievakuasi sejak pagi hari, masih diupayakan untuk dicocokkan dengan catatan truk yang diduga tertimbun. “Kami masih mencocokkan data pelat nomornya dengan catatan truk yang diduga masih tertimbun,” kata Nuryana saat ditemui di lokasi.
Sementara, daftar korban di posko pelaporan orang hilang, yang diduga masih tertimbun, tercatat ada 11 nama yang merupakan warga Kecamatan Dukupuntang, Depok, hingga Palimanan, Kabupaten Cirebon.
Korban yang diduga masih tertimbun di antaranya, Sanadi (45), Sakira (40), Muniah (45), Sudiono (50), Suadi (45), Tono (50), Wahyu (34), Sidiono (51), Nalo, dan Pitak.
Dalam daftar tersebut, terdapat seorang warga Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, bernama Isnanto yang juga diduga masih tertimbun longsor di Gunung Kuda.
Sedangkan tujuh unit truk yang diduga tertimbun longsoran, empat di antaranya berhasil dievakuasi. Sisanya sebanyak tiga unit, hingga kini belum ditemukan keberadaannya.
“Untuk eksavator itu lokasinya sudah ditemukan, dan baru beberapa bagiannya yang terlihat. Tapi belum dievakuasi karena masih tertutup bebatuan,” kata Nuryana.
Petugas tampak menarik satu-persatu truk yang berhasil dievakuasi untuk dibawa ke lokasi yang lebih aman dengan menggunakan mobil derek. Truk yang telah dievakuasi ini rerata mengalami ringsek di bagian depannya dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda dari rusak sedang hingga rusak berat.
Sebelumnya, jajaran Polresta Cirebon telah mengidentifikasi korban longsor galian C di Ginung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon pada Jumat, 30 Mei 2025.
Proses tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni dan didampingi Kabid Dokkes Polda Jabar, Tim DVI Polda Jabar serta tim Nakes RSUD Arjawinangun, para PJU Polresta Cirebon. Proses identifikasi dengan post mortem dan ante mortem dilakukan terhadap 14 korban meninggal dunia
Berdasarkan laporan sementara, hingga kini tercatat 14 orang meninggal dunia dan 8 orang lainnya mengalami luka-luka. Sejumlah korban luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis.
Kapolresta Cirebon mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mematuhi arahan petugas demi keselamatan bersama.
“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga keluarga korban diberi ketabahan. Kami pastikan seluruh upaya evakuasi dan penyelamatan dilakukan secara optimal,” ucap Sumarni.
Selain itu, Kapolresta menegaskan pentingnya evaluasi terhadap standar keselamatan kerja di kawasan pertambangan. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Musibah ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama, terutama dalam aktivitas berisiko tinggi seperti pertambangan,” ungkapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















