SUARA CIREBON – Bupati Cirebon, H Imron mengatakan, pejabat dan pemimpin publik termasuk para kuwu harus memiliki etika yang baik, jika ingin dipandang oleh masyarakat.
Hal itu dikemukakan Bupati Imron, yang menyindir Kuwu Karangsari Kecamatan Weru, Casmari, usai menjadi perhatian publik menyusul video viral aksi sawer sang kuwu di tempat hiburan malam, beberapa hari lalu.
“Saya berharap agar pejabat termasuk juga kuwu untuk memegang teguh etika dan moral. Kalau dirasa tidak baik jangan dilakukan,” ujar Imron kepada awak media, Kamis, 12 Juni 2025.
Meski apa yang dilakukan Kuwu Karangsari itu hak pribadi yang bersangkutan karena tidak menggunakan uang negara, namun menurut Imron, sebagai pemimpin di tingkat desa apa yang dilakukan kuwu tersebut, dinilai kurang baik.
“Bukan masalah salah dan benar, yang harus dikedepankan oleh pemimpin termasuk kuwu adalah etika. Harus bisa jaga diri,” tegasnya.
Saat disinggung apakah kuwu tersebut akan diperiksa oleh inspektorat, Imron mengatakan, pemeriksaan terkait penggunaan keuangan negara sudah rutin dilakukan setiap tahun, termasuk kepada para kuwu.
“Kalau audit atau pemeriksaan oleh inspektorat itu sudah dilakukan setiap tahun. Namun saya meminta kepada semua pejabat termasuk kuwu untuk lebih mengedepankan etika,” tutupnya.
Diberikan sebelumnya, masyarakat Kabupaten Cirebon dihebohkan dengan video viral aksi Kuwu Karangsari, Kecamatan Weru, Casmari, yang menyawerkan uang dalam jumlah cukup banyak di salah satu diskotik.
Dalam video berdurasi 16 detik tersebut, Casmari terlihat mengambil uang dari dompetnya dan melemparkannya ke sejumlah pengunjung diskotik yang tengah menimati penampilan DJ asal Ibu Kota.
Casmari mengakui, sosok dalam video yang viral tersebut memang dirinya.
“Saat kejadian saya dalam kondisi pusing akibat pengaruh minuman keras. Kalau di diskotik, suasananya memang bikin pusing, jadi ya begitu,” kata Casmari saat dikorfirmasi, Rabu, 11 Juni 2025.
Ia berkilah, dirinya tidak meminum minuman keras setiap hari, hanya dalam momen tertentu saja seperti saat mengunjungi diskotik atau tempat hiburan malam.
Meski menuai kontroversi, Casmari menegaskan, uang yang digunakan untuk menyawer adalah uang pribadi, bukan uang Dana Desa (DD).
Hal itu karena, sebelum menjabat sebagai Kuwu Karangsari dirinya sudah memiliki banyak usaha dan kekayaan pribadi.
Casmari mengakui, kebiasaan sawer sebenarnya sudah dilakukan sebelum dirinya menjabat sebagai kuwu.
“Sejak dulu sebelum menjadi kuwu, saya memang senang menyawer bahkan menghabiskan uang hingga jutaan rupiah. Uang tersebut merupakan uang pribadi tidak ada uang desa yang digunakan untuk menyawer seperti yang diisukan sebagian pihak,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















