SUARA CIREBON – Puluhan eks pekerja tambang galian C di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, mendatangi kantor kelurahan setempat, menuntut solusi nyata atas penutupan galian C oleh Pemerintah Kota Cirebon, Senin, 23 Juni 2025.
Salah seorang eks buruh penggali, Sadi (47) mengatakan, sejak tambang galian C Argasunya ditutup oleh Pemkot Cirebon, sampai saat ini belum ada solusi yang diberikan. Padahal, tambang galian C tersebut, sudah menjadi ladang mencari nafkah dirinya dan beberapa kepala keluarga di Kelurahan Argasunya.
“(Tambang galian C) sudah menjadi nafkah bagi kami. Walaupun harus bertaruh nyawa, yang penting anak dan istri bisa makan,” ujar Sadi kepada wartawan.
Karenanya, menurut dia, meski Pemkot Cirebon sudah beberapa kali menutup galian C tersebut, namun warga tetap menjalankan aktivitas penambangan.
Dia mengaku, menambang galian C Argasunya berdasarkan pesanan. Prosses penambangan juga sudah izin dari pemilik tanah.
“Kalau tidak ada izin kami tidak berani asal nambang pasir di tempat itu,” tegasnya.
Pascaditutup dan memakan dua korban jiwa, lanjut Sadi, para penggali tambang otomatis menganggur. Mereka bingung mencari pekerjaan lain lantaran tidak memiliki ijazah dan keahlian.
“Sekolahnya rata-rata sampai SD. Ya kami terpaksa menganggur kalau ditutup,” keluhnya.
Menanggapi keluhan para eks pekerja tambang galian C tersebut, Lurah Argasunya, Mardiansyah mengatakan, akan meneruskan aspirasi dari penggali tambang Argasunya kepada Pemkot Cirebon.
“Akan saya sampaikan persoalan ini saat bersama jajaran pimpinan Pemkot Cirebon,” kata Mardiansyah.
Menurut Mardiansyah, penutupan galian C Argasunya dilakukan berdasarkan aspek keselamatan dan kelestarian lingkungan. Pihaknya tidak ingin ada korban lain akibat galian C ini.
“Kami tidak ingin ada korban jiwa akibat galian C. Namun di sisi lain banyak penambang menganggur,” tandasnya.
Seperti diketahui, Aktivitas tambang galian C di kawasan perbukitan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, menelan korban.
Dua warga dilaporkan tewas tertimbun material longsor, saat sedang melakukan aktivitas penambangan pasir dan batu di lokasi tambang pasir galian C, RT 02 RW 10 Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Rabu, 18 Juni 2025 sekitar pukul 07.30 WIB.
Informasi yang dihimpun Suara Cirebon menyebut, longsor terjadi tanpa adanya tanda-tanda keretakan atau suara runtuhan sebelumnya. Saat kejadian, empat orang pekerja berada di lokasi melakukan aktivitas menambangan pasir.
“Dua orang masih tertimbun dan dua orang lainnya selamat,” tutur Mistari, saksi mata yang juga warga sekitar.
Menurut Mastari, para pekerja itu tergabung dalam satu tim informal yang sudah beberapa hari bekerja di lokasi tersebut. Kegiatan pengambilan pasir dilakukan dengan alat sederhana dan dilakukan tanpa pengawasan profesional. Mereka merupakan warga Kelurahan Argasunya yang kerap menjadikan aktivitas penambangan sebagai mata pencaharian.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.