SUARA CIREBON – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap dua tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Cirebon, telah ditutup, pada Rabu, 8 Juli 2025.
Dari 80 SMP Negeri (SMPN) di Kabupaten Cirebon, hanya sekitar 34 sekolah yang sudah memenuhi kuota rombongan belajar (rombel), sedangkan sisanya masih belum memenuhi kuota. 46 sekolah yang masih kekurangan siswa tersebut, tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, H Ronianto mengatakan, daya tampung SMP Negeri pada SPMB tahun 2025 mencapai 22.292 siswa. Dari jumlah tersebut, lanjut Ronianto, total yang telah mendaftar ke SMP Negeri di Kabupaten Cirebon sebanyak 20.619 siswa.
“Sehingga masih ada kursi kosong sekitar 1.673 siswa. Sekolah yang sudah memenuhi kuota baru 34 sekolah. Artinya, 46 sekolah masih ada kekosongan siswa,” ujar Ronianto saat dikonfirmasi, Rabu, 9 Juli 2025.
Pria yang akrab disapa Roni itu menjelaskan, kekurangan siswa pada masing-masing SMP negeri berbeda-beda.
“Ada yang hanya beberapa siswa, ada yang hanya kekurangannya cuma 1 siswa. Tapi ada juga sekolah yang kekurangannya melebihi 1 rombel. Itu biasanya sekolah-sekolah yang berada di perbatas dan biasanya setiap tahun selalu kekurangan,” katanya.
Guna memenuhi kekurangan siswa tersebut, pihaknya akan mengadakan optimalisasi yang dilaksanakan hingga akhir Juli 2025. Setelah itu, sekolah tidak bisa menambah siswa lagi karena penutupan Dapodik.
“Untuk sekolah yang sudah memenuhi kuota tidak bisa menambah siswa dengan alasan apapun. Karena sudah ditutup oleh Permendiknas dan harus sesuai dengan kuota yang ditetapkan,” tandasnya.
Apabila memaksakan, lanjut Roni, anak yang bersangkutan tidak bisa mendapatkan buka raport dan lain sebagainya. Kesenjangan ini nanti bisa berlangsung selama anak tersebut menempuh pendidikan tiga tahun ke depan.
“Solusinya, silakan mencari sekolah-sekolah yang masih kosong,” katanya.
Roni mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi SMP Negeri kekurangan 1.673 siswa. Salah satunya, sekolah swasta yang sudah membuka pendaftaran siswa baru jauh sebelum SMPN membuka pendaftaran.
“Saya melihat ada beberapa sekolah swasta yang sudah penuh seperti SMP PUI Palimanan, SMP PGRI Ciledug dan beberapa sekolah lainnya. Jadi sebelum SPMB dibuka mereka sudah membuka pendaftaran,” jelasnya.
Roni berharap seluruh anak Kabupaten Cirebon khususnya usai wajib belajar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
“Justru yang tidak melanjutkan pendidikan ini yang menjadi permasalahan. Sekolah baik di swasta maupun di negeri itu sama saja, kalau tidak sekolah itu baru masalah. Kami juga akan melakukan treatment kepada anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah dari jengjang SD ke SMP,” tutupnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















