SUARA CIREBON – Sejumlah cabang olahraga (cabor) menyayangkan penundaan pencairan dana hibah untuk KONI Kabupaten Cirebon oleh dinas terkait.
Pasalnya, mulai bulan Agustus nanti, sejumlah cabor akan melaksanakan Babak Kualifikasi (BK) tingkat Jawa Barat sebagai bagian dari persiapan menuju Porprov Jabar 2026.
Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Kabupaten Cirebon, Arief Rahman Hakim, mengaku sangat menyayangkan penundaan pencairan dana hibah akibat adanya kisruh di internal KONI.
“Kalau sampai hibah itu tidak keluar sangat disayangkan, apa lagi beberapa cabor akan berangkat BK bulan depan. Dengan kondisi seperti ini atlet yang akan dirugikan,” ujar Arief, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Selasa, 29 Juli 2025.
Menyikapi permasalahan yang terjadi di KONI saat ini, Arif mengatakan diperlukan kekompakan dari cabor yang berada di bawah kewenangan KONI untuk memecahkan masalah. Di sisi lain, lanjut Arief, pemangku kepentingan juga harus turun untuk membantu menyelesaikan permasalah ini.
“Mosi itu diatur dalam AD/ART dimana mosi itu bentuk ketidakpercayaan cabor kepada pengurus KONI. Jadi mosi itu bukan sesuatu yang tabu,” katanya.
Arief mengaku pernah mengingatkan Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi terkait permasalahan yang terjadi di internal KONI. Tidak hanya dirinya, sejumlah cabor pun sudah melakukan hal yang sama dengan maksud agar organisasi KONI bisa berjalan sesuai dengan harapan yang diinginkan Cabor.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah Ketua Pengcab Modern Pentathlon Indonesia (MPI) Kabupaten Cirebon, Berry Kusuma Drajat juga turut menyesalkan penundaan pencairan dana hibah KONI tersebut. Dirinya berharap Pemda bisa bijak menyikapi permasalahan yang terjadi di internal KONI.
“MPI berharap hibah yang nantinya akan digunakan untuk kebutuhan BK bisa dicairkan segera mungkin. Karena sebentar lagi kami akan mengikuti BK, jadi kami berharap hibah ini bisa dicairkan secepatnya,” ujarnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Cirebon mengaku telah menyiapkan dana hibah tahap 3 untuk pembinaan insan olahraga yang penyalurannya dilakukan melalui Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KOINI) setempat. Namun, dana tersebut belum bisa dicairkan lantaran masih adanya kisruh di internal KONI.
Hal itu disampaikan, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jois Putra kepada sejumlah awak media, saat ditemui di ruangan kerjanya, Senin, 28 Juli 2025.
Jois menjelaskan, dana hibah yang diberikan untuk KONI pada tahun 2025 ini sebesar Rp8 miliar. Jumlah tersebut sebelumnya sudah dilakukan pencairan sebanyak 2 kali (termin/tahap). Pencairan tahap ke-3 yakni sisa anggaran sekitar Rp4 miliar telah disiapkan Pemda melalui Dispora.
Namun, menurut Jois, pencairan tahap 3 tidak bisa segera dicairkan, karena berdasarkan SK kepengurusan, masih dipegang oleh orang-orang telah mengundurkan diri. Untuk itu dirinya mendorong agar permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik.
“KONI sekarang ini sedang tidak baik-baik saja, buktinya banyak pengurus yang mengundurkan diri. Surat pengunduran diri itu juga ditembuskan kepada Dispora dan juga belum disetujui oleh Pengda KONI Jawa Barat,” ujarnya.
Terlebih, imbuh Jois, saat ini pengurus inti (Sekertaris dan Bendahara dan Wakil Ketua) sudah membuat surat pengunduran diri. Karena itu, dirinya menilai kondisi KONI saat ini sedang tidak baik-baik saja.
“Hibah ini jelas tidak bisa dicairkan, dan yang jadi korban siapa? Atlet tentunya. Saya kira posisi ketua sendirian tidak akan mampu menjalankan organisasi ini,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















