SUARA CIREBON – Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon menilai, penundaan pencairan dana hibah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), tidak tepat.
Sekertaris Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, H Khanafi mengatakan, wacana penahanan dana hibah untuk KONI karena mundurnya sejumlah pengurus inti, tidak tepat dilakukan.
Pasalnya, pada bulan Agustus ini ada beberapa cabang olahraga (cabor) yang akan melaksanakan Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat.
“Dispora tidak bisa menahan anggaran itu (hibah, red), karena kalau ada cabor yang melaksanakan kegiatan atau turnamen di tingkat provinsi akan terhambat,” ujar Khanafi, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Kamis, 31 Juli 2025.
Dispora, menurut Khalifi, harus bisa memilih dan memilah cabor-cabor mana saja yang akan menghadapi BK, dan bisa segera untuk dilakukan pengajuan pencairan terlebih dahulu. DPRD menurut dia, sudah menyiapkan anggaran untuk KONI tersebut.
“Minimal Dispora bisa selektif cabor mana yang harus dicarikan terlebih dahulu. Kalau Plt Kadispora sampai menahan anggaran, sementara anggaran itu akan dipergunakan untuk pelaksanaan BK Porprov, itu jelas keliru. Dispora tidak punya kewenangan untuk itu. Cabor-cabor bisa terganggu, ini berbahaya,” katanya.
Dikatakan Khanafi, kisruh internal KONI seharusnya bisa diselesaikan melalui fasilitasi yang baik, bukan dengan memperkeruh situasi. Ia menyarankan agar Dispora mengundang semua pihak, untuk duduk bersama dan membahas permasalahan yang ada secara terbuka.
“Dispora harusnya memfasilitasi dialog. Undang semua pihak yang terkait, baik dari unsur KONI, cabor, maupun pihak lain yang berkepentingan. Jangan hanya satu pihak saja yang diajak bicara, itu tidak adil,” ujarnya.
Khanafi menegaskan, menahan anggaran bukanlah solusi yang tepat. Menurutnya, Dispora hanya boleh memilah dan mengkaji pencairan sesuai kebutuhan teknis, bukan menahan seluruh sisa dana hibah.
“Menahan anggaran itu bukan solusi. Kalau Dispora ingin memilah atau mengkaji komponen anggaran yang bisa dicairkan, itu boleh dan memang bagian dari tugas mereka. Tapi kalau sampai menahan anggaran secara keseluruhan, itu di luar kewenangannya,” tegasnya.
Menurut Khanafi, BK Porprov sangat krusial bagi cabang olahraga. KONI sebagai induk organisasi olahraga prestasi, tentu berkepentingan untuk menyukseskan. Khanafi meminta agar seluruh pihak mengedepankan semangat untuk membangun olahraga di Kabupaten Cirebon.
“Saat ini yang dibutuhkan adalah kebersamaan dan koordinasi yang baik. Jangan sampai ego masing-masing merugikan atlet dan dunia olahraga kita,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















