SUARA CIREBON – Intervensi penanganan stunting yang dilakukan Pemkab Cirebon dalam dua tahun terakhir menuai hasil menggembirakan.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), penurunan prevalensi stunting selama dua tahun mencapai 5 persen.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon Indra Fitriani.
Menurut Fitri, selama pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dalam dua tahun terakhir, begitu banyak kemajuan yang sudah tercatatkan.
Penurunan angka stunting ini sesuai dengan SSGI, di mana pada tahun 2024 berada di angka 18 persen dari sebelumnya pada tahun 2023 sebesar 22,9 persen.
“Itu artinya, dalam dua tahun kita bisa menurunkan prevalensi stunting sebesar 5 persen,” ujar Fitri, sapaan akrab Indra Fitriani.
Ia mengatakan, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras, kerja cerdas, dan kerja kolaboratif dari seluruh lintas sektor yang terlibat.
Meski demikian, Fitri mengingatkan, perjuangan untuk terus menurunkan angka stunting masih belum selesai.
Ia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan program yang telah berjalan dengan komitmen tinggi dan konsistensi antarinstansi.
Menurutnya, keberhasilan program sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor di semua tingkatan, mulai dari kabupaten, kecamatan, hingga desa.
Fitri juga menitipkan tiga pesan penting untuk memperkuat implementasi program ke depan. Pertama, menjadikan evaluasi program sebelumnya sebagai masukan utama dalam perbaikan kebijakan.
Kedua, memperkuat koordinasi lintas sektor melalui pembagian peran yang jelas agar program berjalan efektif tanpa tumpang tindih. Ketiga, meningkatkan diseminasi pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang stunting.
Sejauh ini, sebagian masyarakat masih memiliki pemahaman keliru terkait stunting. Karenanya, diseminasi informasi yang tepat sangat dibutuhkan agar masyarakat memahami bahwa stunting bukan sekadar masalah gizi, tetapi menyangkut masa depan generasi bangsa.
Ia menjelaskan, program percepatan penurunan stunting ini merupakan proyek nasional masif yang melibatkan 20 kementerian dan lembaga, seluruh pemerintah daerah, hingga lembaga nonpemerintah.
Keberhasilan program tersebut di Kabupaten Cirebon sangat menentukan kontribusi terhadap target nasional, yakni Indonesia Bebas Stunting 2045.
Fitri mengatakan, rapat koordinasi belum lama ini merupakan momentum penting untuk menyatukan langkah dan strategi dalam mewujudkan generasi unggul menuju visi Indonesia Emas 2045. Pemkab Cirebon berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting melalui kolaborasi lintas sektor.
Untuk diketahui, rapat koordinasi lintas sektor dihadiri berbagai perangkat daerah, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), perwakilan camat dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (UPTD 5A) se-Kabupaten Cirebon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.