SUARA CIREBON – Budayawan Cirebon, R Chaidir Susilaningrat menyambut baik pembangunan Gapura Candi Bentar di Gedung Sate, Kota Bandung.
Chaidir menilai langkah tersebut menunjukkan adanya pengakuan dan ruang baru bagi ekspresi kebudayaan Cirebon di pusat pemerintahan Jawa Barat. Kehadiran gapura candi bentar dipandang sebagai elemen yang memperkuat kekhasan identitas budaya-budaya di Jawa.
Karena, lanjut Chaidir, sejak awal Gedung Sate memang dirancang dengan perpaduan arsitektur Eropa dan elemen tradisi lokal. Atap limasan, susunan bangunan yang berundak, hingga ornamen serupa candi pada fasad depan memperlihatkan karakter khas arsitektur Nusantara yang tidak terlepas dari pengaruh budaya tersebut.
“Ketika pemerintah provinsi menambahkan gapura bentar yang identik dengan budaya Cirebon, kami melihatnya sebagai langkah positif. Ini artinya pemerintah membuka ruang bagi budaya Cirebon untuk tampil,” ujar Chaidir, Senin, 24 November 2025.
Menurut Chaidir, simbol-simbol arsitektur seperti candi bentar selama ini menjadi bagian penting dari warisan budaya pesisir Cirebon yang memiliki sejarah panjang sebagai pusat pertemuan berbagai kebudayaan.
Sehingga ketika unsur tersebut dihadirkan di Gedung Sate, menurut dia, hal ini menjadi bentuk pengakuan atas kontribusi budaya Cirebon dalam membentuk identitas Jawa Barat. Karena Cirebon memang mempunyai sejarah panjang dan kontribusi besar bagi kebudayaan di Jawa Barat.
“Jadi, ketika simbol-simbolnya hadir di Gedung Sate, itu patut diapresiasi. Budaya Cirebon adalah bagian tak terpisahkan dari Jawa Barat,” kata Chaidir.
Chaidir menegaskan, langkah Pemprov Jabar tersebut menjadi awal penguatan kebudayaan daerah. Jika pembangunan gapura ini dibarengi dengan kebijakan pengembangan seni tradisi, ruang berekspresi bagi komunitas budaya, hingga kerja sama intensif dengan keraton, maka kemajuan budaya Cirebon akan bergerak lebih konkret dan berkelanjutan.
“Kami harapkan ada keberlanjutan, ada ruang dialog, ada ruang ekspresi, dan ada perhatian nyata. Kalau itu berjalan, maka simbol di Gedung Sate akan punya makna yang jauh lebih besar daripada sekadar bangunan,” terangnya.
Itu artinya, pembangunan gapura candi bentar tidak hanya memperkaya estetika Gedung Sate, tetapi juga menjadi sinyal penting tentang keberpihakan pemerintah dalam merawat dan memajukan keragaman budaya di Jawa Barat.
Dikatakan Chaidir, penambahan elemen arsitektur itu harus dipahami bukan sekadar dekorasi fisik. Menurutnya, penghormatan terhadap budaya tidak boleh berhenti pada simbol visual, tetapi perlu diterjemahkan ke dalam kebijakan konkret.
Ia berharap pembangunan gapura tersebut menjadi pintu masuk bagi pemerintah provinsi untuk lebih intens berkomunikasi dengan para pemangku budaya, termasuk memberi ruang pada program yang mendorong pelestarian dan pengembangan budaya Cirebonan.
“Tentu saja kami berharap ini bukan sekadar penataan fisik. Pemerintah provinsi idealnya melanjutkan dengan kebijakan, dialog, dan program nyata yang mendukung kemajuan budaya Cirebon sebagai bagian dari kekayaan Jawa Barat,” paparnya.
Chaidir juga menjelaskan, Candi Bentar bukan hanya struktur arsitektur, tetapi mengandung filosofi mendalam yang relevan dengan tata nilai masyarakat. Dalam perspektif kepemimpinan, susunan bangunan yang mengerucut ke atas mencerminkan kualitas seorang pemimpin.
Semakin tinggi strata, semakin sedikit jumlah orang yang mampu mencapainya, karena memerlukan keunggulan, kebijaksanaan, dan sifat-sifat baik yang tidak dimiliki sembarang orang.
“Seorang pemimpin harus punya kelebihan, sifat baik, dan kebijaksanaan. Itu filosofi yang melekat pada bentuk candi,” ucapnya.
Selain dimensi kepemimpinan, candi bentar juga mengandung makna religius yang selaras dengan nilai-nilai Islam. Struktur yang menjulang ke atas dinilai mewakili hubungan manusia dengan Tuhan (habluminallah) dan hubungan manusia dengan sesama (habluminannas). Dua nilai tersebut merupakan inti dari etika sosial dan spiritual yang sejalan dengan falsafah masyarakat Jawa Barat, termasuk Cirebon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















