SUARA CIREBON – Bangunan semi permanen yang dijadikan usaha bengkel tambal ban di jalan Pantura Desa Tegalsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, terbakar, Senin, 8 Desember 2025 malam.
Banyaknya material yang mudah terbakar khususnya tumpukan ban bekas membuat api dengan sekejap menghanguskan seluruh bangunan bengkel tambal ban.
Petugas pemadam kebakaran dari Sektor Jaga Weru langsung terjun ke lokasi melakukan pemadaman. Dengan menurunkan dua unit mobil pemadam kurang dari satu jam api akhirnya berhasil dipadamkan.
Saksi mata, Casmita menuturkan, peristiwa kebakaran itu berlangsung cepat. Ia mengaku tidak mengetahui dari bagian mana sumber api berasal.
“Saat itu saya sedang berada di pos keamanan pabrik yang tak jauh dari lokasi kejadian. Saya mendengar seperti bunyi kayu terbakar dan bau ban terbakar. Benar saja saat keluar pabrik melihat bengkel yang sudah terbakar. Kejadiannya sekitar pukul 22.00,” kata Casmita, saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Casmita, bengkel tambal ban tersebut saat malam hari ditinggal pulang pemiliknya, sehingga dipastikan tidak ada orang di dalam bengkel yang terbakar itu.
”Di situ banyak ban bekas sehingga membuat api cepat besar. Terkait penyebab kebakaran, saya tadi tanya sama pemilik tambal ban, dia sendiri tidak tahu,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Pemadam, Penyelamatan, Sarana dan Prasarana (PPSP) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon, Eno Sujana, mengatakan. petugas Damkar Sektor Weru pada pukul 21.58 WIB menerima laporan adanya kebakaran tempat tambal ban.
“Mendapat laporan anggota langsung menuju lokasi. Saat sampai di lokasi, api sudah besar, sehingga menghubungi operator Damkar Weru untuk meminta bantuan dan datang lagi satu unit mobil damkar dari sektor Palimanan, sehingga total dua unit mobil damkar yang diterjunkan,” kata Eno.
Menurut Eno, api berhasil dipadamkam kurng dari satu jam. Namun anggotanya terus melakukan pendinginan hingga kondisi dinyatakan aman.
”Saat terjadi kebakaran pemilik bengkel tidak ada di lokasi kejadian bahkan terkejut saat dihubungi oleh pihak aparat desa. Pasalnya saat magrib bengkel tutup dan ditinggalkan dalam keadaan aman. Menurut pemilik kebakaran diduga dari korsleting colokan listrik yang mungkin terkena air hujan, karena saat ditinggalkan bengkel tidak ada lampu yang menyala,” ujar Eno.
Eno menyebut, total kerugian diperkirakan mencapai Rp50 juta, mengingat seluruh peralatan tambal ban seperti 2 unit kompresor sedang, dongkrak buaya 4 buah, dongkrak kecil 2 buah, pelek mobil 6 buah, mesin hidrolik 1 unit, etalase dan isinya, ban dalam mobil 8, ban dalam motor 12 dan beberapa ban mobil bekas serta satu unit bangungan ludes terbakar.
“Kalau dinominalkan, kerugian terbakarnya bengkel tambal ini diperkirakan sekitar Rp50 juta,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.
















