SUARA CIREBON – Tiga desa di Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, yakni Desa Astana, Wanakaya dan Jatimerta, terendam banjir, usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur, sejak sore hingga Sabtu, 13 Desember 2025 malam.
Banjir yang dipicu meluapnya Sungai Pekik (Cipager) dan Sungai Condong, bahkan bertahan hingga Minggu, 14 Desember 2025 siang.
Pantauan Suara Cirebon, ketinggian air di sejumlah titik mencapai 50 centimeter hingga satu meter. Banjir bahkan masuk hingga ke dalam rumah warga. Di Desa Astana, banjir menggenangi Blok Parid Utara, Tengah, dan Parid Timur yang meliputi RT 11, 12, 13, dan 14, serta Blok Sangulara RT 08 RW 02.
Aparat Desa Astana, Alkaf mengatakan, banjir tidak hanya merendam ratusan rumah warga, namun juga menyebabkan satu rumah ambruk.
“Selain merendam ratusan rumah warga, hujan deras juga mengakibatkan satu rumah milik Ibu Taryem, warga RT 08 RW 02 Blok Sangulara, ambruk. Hingga saat ini (Minggu siang, red) air belum menunjukkan tanda-tanda surut dan kami tetap siaga,” ujar Alkaf.
Alkaf menyebut, jumlah warga terdampak di Desa Astana mencapai ratusan kepala keluarga (KK). Selain rumah warga, dua musala juga turut terendam.
“Banjir ini bukan hanya akibat hujan deras, tetapi juga karena luapan Sungai Pekik dan Sungai Condong,” katanya.
Ia menuturkan, air mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 03.30 WIB dan terus meningkat hingga pagi hari.
“Sekitar pukul 08.00 WIB, air masuk ke rumah dengan ketinggian sekitar 50 centimeter. Sampai sekarang masih terendam,” ujarnya.
Warga pun langsung menyelamatkan barang-barang serta menutup pintu dan menahan air dengan berbagai cara.
”Saya berterima kasih kepada Tim SAR 1 SSR Kompi 2 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jawa Barat bersama Polsek Gunung Jati dan Pemerintah Desa Astana yang sudah gerak cepat untuk membantu evakuasi warga yang masih terjebak banjir,” tandasnya.
Sementara itu Komandan Kompi (Danki) Batalyon C Satbrimob Polda Jabar, Iptu Alim Fauzi melalui DPP Aipda Ade Nana Permana, mengatakan, hasil pemantauan empat blok di Desa Astana terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 50 centimeter hingga satu meter.
“Di Desa Astana ini banjir merendam Blok Parid Selatan, Parid Utara, dan Parid Tengah juga Blok Sangulara,” kata Aipda Ade Nana Permana.
Hingga saat ini Tim SAR Brimob bersama unsur terkait masih bersiapa di lokasi. Pihaknya meminta masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
Sebagian warga memilih bertahan di rumah sambil mengamankan barang-barang berharga, sementara warga lainnya mengungsi ke lokasi yang dianggap lebih aman untuk menghindari risiko apabila kondisi banjir kembali meningkat.
“Kami imbau warga mengutamakan keselamatan, terutama anak-anak dan lansia, serta mengikuti arahan petugas di lapangan,”pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.
















