SUARA CIREBON – Pemerintah Kota Cirebon melakukan pembongkaran bangunan liar (bangli) dan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berdiri di sepanjang bantaran Sungai Sukalila, Senin, 15 Desemebr 2025.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo memimpin langsung aksi pembongkaran bangunan liar dan lapak PKL Sukalila. Sebanyak 350 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, Satlinmas, DLH, Kesbangpol, hingga Pasukan Biru DPRKP dikerahkan dalam kegiatan tersebut.
Menurut Wali Kota Edo, pembongkaran bangunan liar dan lapak PKL Sukalila tersebut, merupakan tindak lanjut rencana revitalisasi kawasan itu menjadi ruang publik dan ruang terbuka hijau (RTH).
Sebelum dilakukan pembongkaran paksa, lanjut Edo, Pemkot Cirebon melalui Satpol PP telah memberikan surat peringatan sebanyak tiga kali kepada pemilik bangunan atau pun PKL.
“Kita sudah memberikan peringatan tiga kali. Pada surat peringatan ketiga toleransi terakhir sampai hari Minggu kemarin, hari ini yang belum melakukan pembongkaran mandiri kita eksekusi,” kata Wali Kota Edo, di sela memantau pembongkaran.
Edo berharap, penertiban dan pembongkaran bangunan liar di sepanjang bantaran Sungai Sukalila dapat diselesaikan tanpa ada kendala.
Dirinya menyampaikan terima kasih kepada para PKL Sukalila yang sudah berkenan melakukan pembongkaran lapak secara mandiri.
“Saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman PKL bantaran Kali Sukalila yang sudah membongkar mandiri, terima kasih atas kerja samanya,” kata Edo.
Edo memastikan, pihaknya telah menyiapkan tempat pengganti untuk para PKL Sukalila meneruskan kegiatan usaha yakni ke Pasar Pagi.
“Sudah kita tempatkan ke lokasi yang baru. Kami Pemkot Cirebon tidak menelantarkan para PKL ini, sudah kita tempatkan semuanya,” ujarnya.
Sementara itu, pedagang tamanan juga telah mulai berbenah di lokasi baru dan diharapkan dapat kembali berjualan dalam waktu dekat. Lokasinya yang disiapkan berada di belakang Terminal Harjamukti.
Edo menambahkan, setelah proses pembongkaran selesai hari ini, Pemkot akan melanjutkan tahapan pembersihan dan penataan kawasan.
“Hari ini ditargetkan selesai dibongkar. Setelah itu kita beri tenggang waktu tiga hari untuk merapikan sampai benar-benar bersih. Jadi total empat hari ke depan kawasan bantaran sungai sudah bersih,” tegasnya.
Selama penertiban berlangsung, sejumlah ruas jalan dari dan menuju bantaran Sungai Sukalila dan Kalibaru ditutup sementara. Kebijakan itu untuk menghindari kemacetan dan mendukung kelancaran kegiatan.
Pemkot Cirebon berharap langkah ini menjadi awal penataan kawasan bantaran sungai agar lebih tertib, bersih, dan aman, sekaligus memberikan solusi tempat usaha yang lebih layak bagi para pedagang.
“Tidak ada perlawanan dari para pedagang karena mereka sudah sepakat mau ditertibkan untuk penataan ruang publik,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.
















