SUARA CIREBON – Sebanyak 6 Proyek Strategis Nasional bakal dibangun di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan, 6 Proyek Strategis Nasional di Kabupaten Cirebon yakni, Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Cirebon.
Kemudian, rehabilitasi tuntas Daerah Irigasi Cikeusik dan Seuseupan, pengembangan Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Cirebon.
Selain itu, pembangunan gedung pusat budaya, pengadaan sarana penangkapan ikan Kabupaten Cirebon.
Pembangunan sarana penangkapan ikan tersebut juga ada di Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Subang.
Begitupun dengan pengembangan desa digital, Kabupaten Cirebon juga termasuk di dalamnya. Status dalam projek tersebut dalam tahap penyiapan dan perencanaan.
Skema pembiayaan dalam proyek tersebut, nantinya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Bupati Cirebon, H Imron, MAg, mengatakan, proyek pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat di Kabupaten Cirebon diharapkan bisa memberikan kesejahteraan untuk masyarakat.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon juga sudah mengusulkan penambahan jumlah anggaran ke Bappenas untuk perbaikan infrastruktur, terutama akses jalan.
“Kami sudah usulkan ke Bappenas untuk peningkatan anggaran infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan lainnya,” kata Imron di Sumber, Senin, 6 Februari 2023.
Menurut Imron, di akhir masa jabatannya pada November 2023 nanti, sejumlah pekerjaan rumah belum mampu diselesaikan di bawah kepemimpinannya.
Permasalahan yang belum mampu diselesaikan pada masa kepemimpinannya itu, di antaranya masalah infrastruktur.
Salah satu infrastruktur yang belum bisa memuaskan masyarakat adalah ruas jalan. Puluhan kilometer jalan masih dalam kategori rusak sedang hingga berat.
Hal itu, lantaran pembangunannya terhambat pandemi Covid-19, dimana sebagian besar anggaran yang dimiliki dialokasikan untuk penanganan wabah tersebut.
“Ya, pembangunan infrastruktur kita terhambat karena adanya pandemi Covid-19. Karena anggarannya kan dialokasikan untuk penanganan Covid-19,” ungkapnya.***