CIREBON, SC- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon bekerjasama dengan Panitia Hari Jadi Kota Cirebon Ke 650, Yayasan Cirebon Peduli Anak Bangsa, dan Brotherhood menyelenggarakan khitanan massal yang akan dilaksanakan di IAIN Cirebon pada 25 Oktober 2019 mendatang.
Ketua panitia acara, Ciptadhi menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan masih dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Cirebon Ke 650. Untuk itu, jumlah peserta khitanan massal pun berjunlah 650 sesuai umur Kota Cirebon.
“Saat ini jumlah peserta yang sudah terdaftar sudah ada sekitar 300 anak. Untuk pendaftarannya akan ditutup pada 20 Oktober. Artinya kuota peserta ini masih banyak. Untuk itu, bagi yang berminat silahkan mendaftarkan ke oanitia atau bisa langsung datang ke Kampus IAIN Syekh Nutjati Cirebon,” jelas Ciptadi usai melakukan rapat terkait kegiatan khitanan massal tersebut di Kantor Disnaker Kota Cirebon, Rabu (25/9/2019).
Namun, pihaknya mengakui dalam pelaksaan tersebut ada beberapa kendala yang dihadapi, terutama dalam menjaring peserta dan donatur. Untuk itu, saat ini pihaknya tengah bekerja dengan maksimal agar target dan pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan.
“Memang kendala yang kami hadapi ini adalah dalam proses pencarian peserta dan penggalangan dana. Untuk itu kami telah mengajukan ke Menteri Sosial sudah masuk proposalnya kesana, Gubernur Jawa Barat, pengusaha, teman, dan lain sebagainya. Malah saya juga pengennya dapet sepeda dari Pak Jokowi untuk anak-anak, tapi Pak Jokowi kelihatannya lagi sibuk soalnya lagi banyak demo. Insya Allah sepeda mah dari Pak Walikota juga dapet,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Hari Jadi Kota Cirebon ke 650, Agus Sukmajaya menjelaskan, dalam melaksanakan kegiatan sosial ini tidak boleh pesimis. Karena, menurut dia, di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Dan hal itu sudah terbukti, karena pihaknya telah beberapa kali mengadakan kegiatan dapat berhasil dan berjalan dengan maksimal.
“Insya Allah, jika kita tulus pasti akan ada banyak kemudahan, terbukti banyak komunitas yang banyak bergabung. Ini hajatnya orang Cirebon,jadi hajat itu bukan hanya event-event besa, olahraga atau kegiatan lainnya saja, tapi bhakti sosial juga perlu yang bertujuan untuk membantu masyarakat, seperti khitanan massal ini,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Agus, pihaknya akan mencoba melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Pemerintah Daerah Kota Cirebon, rumah sakit, perguruan tinggi, dan berbagai pihak lainnya demi suksesnya acara tersebut.
“Untuk tenaga medis itu bisa dari rumah sakit. Sedangkan untuk yang lainnya itu bisa dari beberapa pihak lainnya, seperti perbankan dan lembaga keuangan yang ada di Kota Cirebon. Untuk itu nanti saya akan mencoba malukan kordinasi dengan Bank Indonesia dan OJK di Cirebon untuk membicarakan ini, karena memang dalam hari jadi ini kita belum terlalu mengoptimalkan perbankan dan lembaga keuangan. Ini saatnya berbagi, bismilah kami dari panitia akan mewujudkan itu,” ucap Agus.
Perwakilan dari Brotherhood, Cecep mengucapkan, pihaknya siap memberikan bantuan untuk 100 anak dari 650 anak yang sudah ditargetkan. Bantuan tersebut dari mulai bingkisan, uang saku, hingga pengobatan pascakhitan.
“Kami sudah menyebarkan 10.000 brosur untuk pendaftaran dan yang baru kembali itu baru sekitar 300, dan itu pesertanya dari Wilayah III Cirebon. Kami memang sering mengadakan kegiatan seperti ini. Kalau pesertanya banyak seperti ini tenaga medisnya nanti dibagi menjadi 2 tim, 1 tim itu terdiri dari 10 orang plus penanggungjawab yaitu dokter spesialis bedah. Dalam pelaksanaan nanti itu menggunakan teknologi yang paling canggih yaitu laser dan pesertanya nanti akan dijamin sampai pelayanan kesehatan setelah dikhitan. Insya Allah kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan,” tandasnya. (Arif)