MAJALENGKA,SC- Harga cabai di pasar tradisional Kabupaten Majalengka merangkak naik. Kenaikan yang cukup tinggi ini disebabkan cuaca dengan intensitas hujan cukup tinggi. Sehingga hal itu mengakibatkan hasil panen mengalami penurunan.
Menurut informasi dari sejumlah pedagang di pasar Majalengka, musim hujan berpengaruh pada kualitas dan hasil panen cabai. Curah hujan yang akhir-akhir ini terus meningkat membuat cabai cepat busuk, sehingga terpaksa dibuang.
Pedagang sayuran di Majalengka, Risti (36) membenarkan bahwa harga cabai dalam beberapa hari terakhir ini terus mengalami kenaikan.
“Sejak beberapa hari terakhir harga cabai memang mengalami kenaikan,” katanya, Rabu (15/1).
Dia menjelaskan, saat ini harga cabai sudah mendekati Rp100 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya dalam jumlah yang sama paling mahal hanya Rp 60 ribuan.
”Dua minggu lalu, atau pada awal tahun harganya masih normal, sekitar Rp 60 ribu per kilogram,” jelasnya.
Sementara itu, pedagang lainnya, Rosid menambahkan, kenaikan harga terjadi pada semua jenis cabai. Ia mengungkapkan cabai keriting yang semula hanya Rp50 ribu naik menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai sidomba yang sebelumnya Rp60 ribuan sekarang sudah di atas Rp100 ribu per kilogramnya.
Secara pasti, Rosid mengaku, tidak mengetahui penyebab kenaikan harga cabai tersebut. Namun, berdasarkan informasi dari suplayer, kenaikan ini disebabkan rusaknya hasil panen karena hujan.
“Katanya karena cuaca, sekarang kan hujan hampir setiap hari sehingga banyak cabai yang busuk,” ungkapnya.
Bahkan, pedagang sayuran di Pasar Cigasong, Iman memaparkan, selain cabai harga sayuran lainnya juga mengalami kenaikan. Hal itu diakibat pasokan yang mengalami penurunan.
Kendati demikian, dia menjelaskan, kenaikan harga sayuran ini tidak terlalu dikeluhkan oleh pedagang ataupun pembeli, karena kenaikannya tidak terlalu tinggi.
“Ada kenaikan tetapi tidak tinggi, paling Rp500 sampai Rp1000 saja kenaikannya. Itupun hanya beberapa jenis sayuran saja,” tutur. (Dins)