Menurut Imron, rencana penanggulangan itu dilakukan guna meminimalisir risiko bencana yang mengancam masyarakat pada musim hujan seperti saat ini. Dari pertemuan itu disepakati penanggulangan yang mekanismenya sudah diatur sedemikian rupa oleh BBWSCC.
“Tadi pembahasan rencana penanganan titik kritis sungai itu sudah dikomunikasikan untuk ditanggulangi bersama. Upaya itu sebagai antisipasi untuk mengatasi permasalahan banjir di kabupaten cirebon,” kata Imron.
BACA JUGA: Rumah Subsidi Ambruk, Selly Ingin Ada Evaluasi
Bahkan, Pemkab Cirebon sudah melakukan pemetaan titik kritis sungai yang sering mengakibatkan banjir. Sungai-sungai itu diantaranya Sungai Cikenang di desa Gamel, Kecamatan Pleres, sungai Cisanggarung di Kecamatan Ciledug dan daerah muara sungai yakni di Kecamatan Kapetakan.
“Titik-titik tersebut merupakan daerah langganan banjir, sehingga harus segera dicarikan solusinya. Karena jika airnya meluap akibat hujan deras, berdampak ke pemukiman warga,” kata Imron.
Menurut bupati, langkah yang akan dilakukan Pemkab Cirebon dan BBWSCC adalah menyusun program bersama kemudian diajukan ke pemerintah pusat. Sementara, Kepala BBWSCC, Happy Mulya mengatakan, pada tahun ini BBWSCC akan melakukan normalisasi 17 Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Bentuknya adalah pengerukan sedimentasi sungai dan lokasinya telah diprogramkan pada 17 DAS itu,” kata Happy Mulya.
Dia mengatakan, pelaksanaan normalisasi sungai di Kabupaten Cirebon dilakukan pada sungai yang kondisinya kritis. Saat ini, kondisi sungai di Kabupaten Cirebon tingkat sedimentasinya rata-rata tinggi dan dipenuhi sampah. Kondisi tersebut mengharuskan dilakukannya normalisasi karena rawan menjadi penyebab banjir.
BACA JUGA: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Baru FITK IAIN Cirebon Diuji
“Memang sudah dibahas dengan bupati juga, normalisasi akan dan dilaksanakan 2020 ini,” sambungnya.
Happy menambahkan, sungai-sungai yang akan mendapatkan prioritas normalisasi adalah sungai yang kondisinya kritis sesuai hasil pemetaan Pemkab Cirebon dan BBWSCC. Teknisnya, BBWSCC akan menangani pengerukan sedimentasi, sedangkan Pemkab Cirebon mengatasi sampah yang menggenangi sungai.
“Sudah disepakati pembagian tugasnya. Pelaksanaannya nanti bertahap ke seluruh sungai di Kabupaten Cirebon,” terangnya. (Islah)