Aksi itu mereka lakukan karena SA diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada sejumlah siswi di sekolah tersebut. Warga setempat berinisial T membenarkan adanya aksi yang dilakukan puluhan orang tua siswa pada Senin (3/2).
BACA JUGA: Rekom Cawabup Masih Misteri
Bahkan, hari itu juga SA sudah dikeluarkan dari pekerjaannya karena orang tua siswa juga meminta aparat desa setempat menyampaikan keluhan masyarakat kepada kepala sekolahnya. “Katanya sih SA sudah dikeluarkan. Aparat desanya yang datang dan meminta langsung pada kepala sekolahnya,” kata T.
Penelusuran Suara Cirebon di lokasi Selasa (4/2), ibu-ibu warga desa setempat yang berkumpul di halaman SD tersebut menceritakan kejadian yang membuat geger itu. Mereka mengaku mengetahui perilaku menyimpang SA berawal ketika ada anak siswa kelas III yang pulang sekolah dalam keadaan menangis.
Sesampai di rumah, siswi itu menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya. Siswi itu mengaku mendapat pelecehan seksual dari SA karena payudaranya diremas oleh SA.
Saat itu, orang tua siswi tersebut tidak langsung melaporkannya ke pihak sekolah. Namun, dia terlebih dahulu mengumpulkan informasi penguat dan menelusurinya sendiri.
BACA JUGA: Hari Ini Cek Tempat Tes CPNS
Setelah ditelusuri, ternyata korban pelecehan seksual terhadap siswi SD tersebut jumlahnya cukup banyak. Mayoritas, korbannya berasal dari kelas II dan III.
“Rata-rata korbannya kelas II dan III, karena posisi kelasnya berada di belakang sekolah jadi lepas dari pantaun,” tutur S warga yang sedang berkumpul di depan sekolah.
Selain siswi kelas III, kata S, korban lainnya dari kelas IV sampai kelas VI juga ada. Karena setelah geger, banyak siswi dari kelas IV dan VI yang mengaku menjadi korban. Namun, S juga mengaku tidak bisa membuktikannya karena hanya pengakuan siswi.
“Dari pengakuan anak-anak, cuma dicium dan dipegang payudaranya. Memang tidak sampai mainan kemaluan apalagi sampai dimasukin, tapi sebagai orang tua kan kita khawatir anak kami di apa- apakan,” timpal T.
BACA JUGA: Rekrutmen Calon TNI AL Tak Dipungut Biaya
Maka atas dasar itu, puluhan orang tua siswa menggeruduk ke sekolah dan menuntut agar SA dikeluarkan dari sekolah. Mereka mengancam akan membawa kasus tersebut ke Kepolisian jika pihak sekolah tidak mau mengeluarkan SA.
“Tapi tadi SA sudah dikeluarkan. Jadi, kita tidak melapor ke polisi. Kita juga kasihan karena SA sudah tua,” tukasnya. (Islah)