Direktur Rumah Sakit Daerah Gunung Jati dr Ismail Jamaludin membenarkan Adila Oktavia tutup usia, setelah mengalami koma selama lima hari. “Benar korban meninggal dunia, semalam, perawatan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit sudah sangat maksimal, bahkan pihaknya harus menurunkan 6 orang tenaga medis untuk merawat Adilia,” ujarnya, Kamis (13/2).
BACA JUGA: Hii.. Makan Siang di Hotel Aston Cirebon, Pria Ini Temukan Kecoa di Hidangannya
Wakil Direktur RSDGJ, dr Maria pernah mengatakan, rumah sakit sudah mendatangkan pakar Snake Bites dan juga perwakilan dari WHO dr Tri Maharani. Namun takdir berkata lain, Adilia harus kembali kepangkuan yang maha kuasa karena tidak sanggup melawan bisa racun ular yang menggigitnya.
Kesulitan yang ditemui oleh pihak Rumah Sakit Gunung Jati adalah karena masih belum bisa mengidentifikasi jenis ular yang menggigit Adilia, walaupun secara umum jenis ular yang menggigit adalah ular Weling, namun dr Maria belum bisa memastikan jenis Anti Bisa ular yang akan digunakan.
Sebelumnya diberitakan, seorang balita Adila Oktavia (4), mengalami koma usai dipatuk ular saat terlelap tidur dirumahnya. Ular bernama latin Bungarus atau lebih dikenal ular Weling, masuk kerumah warga di Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu. Saat itu, Adila terlelap tidur disamping sang ibu.
BACA JUGA: Asrama Haji Watubelah Tak Dipakai Lagi
Namun, tanpa diketahui Jumat (7/2) sekitar pukul 22.30 lalu, ular masuk ke dalam rumah, dan mengigit bagian telapak kaki bocah malang tersebut. Sang ibu, yang mengetahui kejadian tersebut, langsung bertindak cepat memberikan pertolongan pertama.
Kemudian korban mendapat perawatan medis Sabtu (8/2) sekitar pukul 01.00 dan mengalami koma pukul 06.00. Awalnya, korban dirawat intensif di RS Putra Bahagia, tetapi karena peralatan kurang memadai, korban akhirnya dirujuk ke RSUD Gunung Jati. (M Surya).