Ketua Komisi III, Hermanto mengatakan, kondisi tanggul memang sudah mengkhawatirkan. Karena sudah hampir memakan lebar tanggul dan hanya bisa dilintasi oleh satu sepeda motor. Tidak bisa dilewati secara berpapasan.
BACA JUGA: Kurangi Macet, Libatkan 160 Pengusaha Kelengkapan Jalan
“Itu memang sudah sangat darurat, nanti saya dengan PUPR memikirkan bagaimana solusinya untuk mengajukan permohonan penanggulangan ke PU pusat,” ujar Hermanto.
Di tempat yang sama, Kuwu Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, H Supriyatno mengatakan, longsornya tanggul tersebut sudah terjadi sekira dua tahun lebih. Akibatnya, akses masyarakat menuju Pasar Sandang menjadi terhambat.
“Itu sangat penting bagi warga kami karena merupakan akses menuju pasar,” ujar Supriyatno.
Kuwu menjelaskan, sudah lebih dari tiga kali pihaknya mengusulkan perbaikan. Dan pada akhir tahun 2018, memang sudah pernah ada penanggulangan sementara setelah difasilitasi oleh salahsatu anggota DPR RI.
Setelah itu direncanakan akan ada penanggulangan permanen. Sayang, rencana itu terbengkalai seiring gagalnya anggota DPR RI itu mempertahankan kursinya. “Pada Musrenbang juga ada tiga dewan (DPRD) yang akan memprioritaskan penanggulangan longsor itu,” kata kuwu.
BACA JUGA: Mahasiswa-Buruh Tolak Omnibus Law
Kendati sudah dibangun jembatan baru di lokasi tersebut, kuwu menganggap pembangunan jembatan menjadi percuma jika kondisi tanggul tidak segera diperbaiki. Padahal, longsornya tanggul tersebut sudah memakan korban luka serius akibat terjerembab kejurang longsor saat melintas menggunakan sepeda motor.
“Itu sudah memakan korban, karena tidak tahu medan. Yang jelas lukanya parah karena jatuh ke patok-patok penahan longsor. Tapi kebetulan korbannya bukan orang tegalgubug,” paparnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, H Ismail Fahmi meminta agar pihak terkait tidak saling lempar tanggung jawab atau kewenangan untuk segera menanggulangi tanggul yang longsor.
BACA JUGA: Tanggal Cantik 20-02-2020, PT KAI Tebar Hadiah untuk Para Penumpang di Dalam Gerbong
Pasalnya, lanjut dia, tanggul tersebut merupakan akses vital masyarakat Tegalgubug dan sekitarnya menuju pasar atau sebaliknya. Setiap hari pasaran, ratusan kendaraan hilir mudik melintasinya.
“Dengan putusnya tanggul itu jadi membuat kemacetan pasar. Apa masih mau menunggu jatuh korban lagi?” ujarnya. (Islah)