Selain di Blok Kayu Sepat, area persawahan yang menjadi langganan banjir juga terjadi di blok Silawe, Sijarong dan blok Kedokanamba. Di tiga blok tersebut, imbuh Darsini, banjir justru lebih parah merendam ratusan hektar sawah. Hal itu, karena posisi sawah berada di hulu yang menjadi tempat berkumpulnya air.
“Harapannya sih tidak ada banjir lagi, mudah-mudahan ini banjir terakhir,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pertama Kali dalam 5 Tahun Hasil Panen Cabe Merah Untung Besar, Petani Bayalangu Syukuran
Kondisi yang sama dialami para petani di sejumlah desa lain Kecamatan Gegesik seperti Gegesik Wetan dan Jagapura Wetan. Sawah petani, terutama yang berada di pinggir saluran utama irigas terendam, padahal baru beberapa hari ditanam.
Informasi yang dihimpun Suara Cirebon, saluran irigasi sering meluap, terutama saat hujan besar terjadi di hulu. Dengan kata lain air yang melimpah berasal dari kiriman di kawasan hulu. (Islah)