SUMBER, SC- Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk 176 formasi di lingkungan Pemkab Cirebon mendapat perhatian dari Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon. Sebagai mitra BKPSDM, Komisi I merasa perlu memastikan penyelenggaraan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tidak ada campur tangan atau pemain pengganti alias joki di dalamnya.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon, Abdul Rohman usai memantau pelaksanaan SKD di kampus II Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), mengatakan, pelaksanaan tes SKD CPNS sangat luar biasa. Pasalnya, pelaksanaan tes tersebut sangat ketat, baik penjagaan maupun pemerisaannya berlapis, sehingga bisa menutup ruang gerak para “pemain”.
Selain itu, pelaksanaan tes juga berjalan sangat kondusif. Sehingga hal itu membuat pihak Komisi I merasa tidak harus melakukan evaluasi karena memang tidak ada yang harus dievaluasi.
“Setelah melihat pelaksanaan tes seleksi CPNS ke dalam tadi, sangat kondusif sekali. Kami menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan tes seleksi CPNS ini. Saya kira tidak ada yang perlu dievaluasi, seleksi ini luar biasa ketat, semua lini diaktifkan dan tidak ada orang yang bisa bermain didalam seleksi ini,” ujar Abdul Rohman, Senin (17/2).
Terlebih, setelah pihaknya berkomunikasi dengan panitia penyelenggara, Komisi I meyakini pelaksanaan seleksi tersebut tidak ada campur tangan orang lain. Dia menilai seleksi memang murni, karena sejak pendaftaran hingga pelaksanaan tes dilakukan sendiri oleh peserta.
“Saya diundang, dan kita juga harus bisa melihatlah sebagai mitra kerja. Jadi saya evaluasi, di sini tidak ada tendensi dari mana pun. Semoga yang lulus dari sini bisa menerapkannya di masing-masing SKPD sebagai proporsi mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Seleksi Daerah (Panselda) CPNS Kabupaten Cirebon, Supadi Priyatna mengatakan, pelaksanaan SKD CPNS Kabupaten Cirebon di hari keempat ini masih berjalan lancar. Sebagian besar peserta yang datang tidak menemui kendala. Kalaupun ada, itu hanya satu atau dua orang yang tidak diketahui alasannya sampai tidak bisa hadir.
Namun, lanjut Supadi, secara umum seleksi berjalan dengan baik. Seluruh peserta sudah memenuhi tata tertib yang sudah ditentukan oleh panitia. Paling banter kesalahan peserta adalah datang terlambat, itu pun sangat kecil jumlahnya.
“Ada juga peserta yang mendaftarkan diri di formasi disabilitas, namun dia tidak disabilitas, maka kita tidak bisa ikutkan di SKD ini,” ucapnya. (Islah)