SUSUKAN, SC- Upaya pencegahan penyebaran Covid 19 terus dilakukan Pemerintah, termasuk oleh Pemerintah Desa (Pemdes) di Kabupaten Cirebon. Untuk desa-desa di daerah perbatasan dan menjadi kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI), upaya pencegahan bukan hanya dilakukan dengan penyemprotan disinfektan, penyediaan masker, dan hand sanitizer saja.
Bahkan, upaya menangkal Covid-19 di Desa Jatianom, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon juga dilakukan dengan menyiagakan RT, RW, Kadus, kader PKK dan petugas kesehatan setempat.
BACA JUGA: Cegah Covid-19 Bisa Pakai DD
Kuwu Jatianom, Kersa SH menjelaskan, mereka bertugas memantau warga desa setempat yang datang dari luar daerah hingga dari luar negeri. Pasalnya, kata dia, 20 persen dari 5.500 jumlah penduduk Desa Jatianom bekerja di luar daerah Cirebon alias merantau.
“Cuma dengan kondisi yang terjadi saat ini, jadi tidak kemana-mana. Mereka juga menahan diri,” kata Kersa usai memimpin penyemprotan disinfektan di 30 titik tempat umum di desa setempat, Rabu (25/3/2020).
Jika dalam kondisi normal, mereka biasa kembali ke kampung halaman setiap satu bulan sekali atau lebih. Dari persentase jumlah tersebut, mereka mencari penghidupan di kota-kota besar seperti Jakarta dan daerah-daerah penyangga Ibu Kota seperti Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor dan lainnya.
BACA JUGA: Penanggulangan Corona Jangan Hanya Imbauan
Selain bekerja di luar daerah, kata Kuwu, ada sekira 300 warga Desa Jatianom yang bekerja sebagai PMI di beberapa Negara Asean seperti Hongkong, Singapura, Malaysia dan Taiwan. Saat ini, ada 15 PMI yang sudah kembali ke Desa Jatianom. Namun, jelas Kuwu, dari hasil screaning yang dilakukan petugas kesehatan setempat, belum ada PMI yang masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Sampai saat ini, imbuh Kersa, pemantauan warga Desa Jatianom yang datang dari luar daerah maupun luar negeri terus dilakukan dan semakin ditingkatkan. Dalam hal ini, Pemdes Jatianom juga terus berkoordinasi dengan petugas kesehatan dari Puskesmas setempat untuk memastikan PMI di desa tersebut bebas dari Covid-19.
BACA JUGA: Diduga Hendak Tawuran, Puluhan Remaja Digiring ke Mapolsek Gebang
Pasalnya, mereka yang baru datang dari luar negeri masuk dalam kategori Orang Dengan Resiko (ODR) Covid-19 yang tinggi. Oleh karenanya, proses pencegahan melalui pemantauan dan screaning harus terus dilakukan.
“Untuk mencegah penyebaran covid-19 ini kami menugaskan Kadus, RT, RW dan kader-kader PKK untuk melaporkan kalau ada warga kami yang pulang dari luar negeri. Tapi dari 15 orang yang sudah pulang itu, mereka sudah aman dan sudah berada dirumahnya lagi. Ya tidak sampai PDP,” ungkapnya. (Islah)