MAJALENGKA, SC- Meluasnya penyebaran Covid-19 membuat beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Majalengka harus bergerak cepat. Bahkan Bupati langsung mengadakan rapat terbatas bersama Wakil Bupati dan Sekda bersama para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Minggu (15/03/2020).
Bupati Majalengka, DR H Karna Sobahi MMPd mengatakan, dari pertemuan tersebut mengambil beberapa kebijakan yang diterapkan mulai Senin (16/03/2020). “Dengan mewabahnya virus corona ini di berbagai tanah air, Majalengka akan menetapkan masa darurat selama 14 hari, dimulai tanggal 16 sampai 28 Maret 2020 mendatang,” kata Bupati.
Karna menyampaikan, ihaknya juga akan memantau setiap kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti peringatan Isra’ Mi’raj, rencana pertandingan liga sepak bola di Majalengka, Car Free Day (CFD) dan kegiatan lainnya.
“Semua ini akan dihentikan sementara, sampai situasi dan kondisi kembali normal,” tandas Bupati.
BACA JUGA: 178 WNA di Majalengka Diawasi Secara Ketat
Terkait proses kegiatan belajar mengajar, melalui Dinas Pendidikan akan menerapkan pola belajar di rumah bagi seluruh pelajar di Majalengka. “Jadi, ini sekolah bukan diliburkan, tapi belajar di rumah. Sebab kalau libur, itu tidak belajar sama sekali,” terangnya.
Bupati juga akan segera mengeluarkan regulasi berupa surat edaran (SE) terkait Covid 19 yang akan langsung diberikan ke pemerintah kecamatan, pemerintah desa, hingga ke tingkat RT dan RW, termasuk bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), agar ikut serta mensosialisasikannya.
“Kalau setiap hari Jum’at, kita akan gandeng MUI. Dan kita akan memantau setiap jamaah dan rencananya mereka akan diberikan masker. Apalagi stok masker kita masih ada 150 ribu,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Transparan Terkait Data Penyebaran Covid-19
Namun, pihaknya pun tidak bisa menghentikan beberapa kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat, seperti kegiatan di pasar karena berkaitan dengan kebutuhan dan perekonomian masyarakat. “Tapi saya juga sudah meminta Dinas Perdagangan agar memantau pergerakan harga, agar tidak ada gejolak atau hal yang tidak kita harapkan,” tutur Karna.
Selain itu, untuk mendeteksi dan melihat langsung kondisi warganya, Bupati pun akan memaksimalkan program Puskesmas Nganjang Ka Imah. “Mudah-mudahan di Majalengka tidak ada yang terjangkit ya. Kalau pun misal ada, kita sudah antisipasi dengan menyediakan ruangan isolasi, baik untuk pasien maupun perawatnya. Karena penangan pasien corona berbeda dengan penyakit lainnya,” pintanya.
Terkait pananganan warga asing yang ada di Majalengka, berdasarkan data dari Dinas Tenega Kerja dan KUKM ada sekitar 178 orang asing yang berasal dari Jerman, Korea Selatan, Amerika, China, dan lainnya. Dari total itu, mayoritas warga asing itu berasal dari Cina sebanyak 108 orang. “Saya sudah instruksikan agar mereka terus diawasi dan tidak diperbolehkan pulang pergi ke kampung halamannya, termasuk mereka harus melakukan pemeriksaan secara intensiv,” tegasnya.
BACA JUGA: Pasien Positif Corona di Cirebon Ternyata Bekerja di Luar Negeri
Bupati meminta kepada masyarakat Majalengka untuk tetap tenang dalam menghadapi permasalahan virus corona. “Mari kita biasakan hidup sehat dengan menjaga lingkungan disekitat kita serta kalau ada gejala bisa mengubungi call center di 112 atau segera bawa ke puskesmas terdekat,” pungkasnya. (Eka)