Sebulan lebih sudah target itu disampaikan oleh Presiden, namun hingga kini jumlah 10 ribu tes perhari belum juga tercapai. Rendahnya capaian target test Covid-19 ini dikiritik oleh Ketua Tim Covid-19 F-PKS DPR RI Netty Prasetiyani.
“Tes Covid negara kita sangat rendah, bahkan jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga,” kata Netty usai melakukan kunjungan dan memberikan bantuan kepada warga terdampak Covid-19 di Desa Galagamba, Kecamatan Ciwaringin, Cirebon, Jumat (15/05/2020).
BACA JUGA: Katanya Bisa Deteksi Peredaran Daging Babi Melalui GPS, Netty: Mana Hasilnya?
Menurut Netty seharusnya tes Covid-19 ini bisa segera dikebut, karena pemerintah sudah memiliki alat-alatnya.
“Bukankah pemerintah telah mendatangkan 400 ribu reagen dari luar negeri. Dulu pemerintah beralasan ketidaktersediaan reagen adalah penyebab rendahnya pengetesan. Sekarang kan sudah punya, lantas apa kendalanya?” tanya Netty.
Sebagaimana diketahui, reagen merupakan bahan kimia untuk memproses sampel sebelum masuk mesin real time polymerase reaction chain (RT-PCR). Oleh sebab itu, Netty mengaku prihatin dengan kondisi ini, apalagi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengklaim bahwa kurva Covid-19 di Indonesia mulai melambat.
“Rasio test Covid-19 kita sangat rendah, padahal test ini menjadi salah satu indikator dalam kurva epidemi terkait dengan kasus baru. Para ahli juga mengatakan jumlah orang yang diperiksa akan menentukan seberapa besar derajat kepercayaan terhadap kurva epidemi tersebut,” imbuhnya.