Jumat, Desember 5, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Opini

50 Tahun Keluarga Berencana Nasional, Mewaspadai Penduduk Perkotaan

Arif Rahman by Arif Rahman
Minggu, 5 Juli 2020
in Opini
Reading Time: 4 mins read
A A
50 Tahun Keluarga Berencana Nasional, Mewaspadai Penduduk Perkotaan
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Oleh: Husein Fauzan Putuamar
*)Pengurus Ikatan Penulis Kependudukan dan KB Kabupaten Cirebon

ADALAH Prof. Dr. Ganjar Kurnia, seorang pakar demografi dalam sebuah seminar pernah menceritakan bahwa ada sebuah penelitian klasik tentang  pengaruh kepadatan penduduk terhadap prilaku kehidupan manusia. Dalam paparannya, studi eksperimen itu, Calhoun mencoba men-design sebuah perkampungan buatan yang laik huni hanya oleh 45 ekor tikus. Selama proses studi berlangsung, kebutuhan air dan makanan disuplai secukupnya. Sehingga binatang  percobaan ini memungkinkan  tumbuh dan berkembang biak secara alami.

Namun sungguh mengejutkan ! Dalam studi itu, ketika populasi tikus itu telah berkembang mencapai sekitar jumlah dua kali lipat, berbagai reaksi aneh atau “kelainan” mulai muncul. Konon sebagian dari mahluk percobaan itu bertingkah berlebihan termasuk over seksual. Sebagian lagi berkelakuan homo seksual. Bahkan ada yang menjadi kanibal yakni memangsa tikus-tikus kawan bahkan mungkin saudaranya.

Apabila diamati secara seksama, sebab utama bencana itu logis merupakan sebab akibat pertumbuhan penghuni yang tidak terkendali, disamping timbulnya egoisme dan keserakahan umat manusia. Sehingga, kurang peduli terhadap kepentingan generasi mendatang. Barangkali banyak benarnya,  pepatah yang mengatakan bahwa bumi ini bukan warisan nenek moyang, melainkan pinjaman anak cucu kita.

Perkembangan Penduduk Kota
Sekitar tahun 1990, kurang lebih 45 persen jumlah penduduk planet bumi ini bermukim di kota. Padahal, dua ratus tahun yang lalu, sekitar  97 persen penduduk dunia masih bermukim di perdesaan. Dan pada tahun 2010 lalu, lebih dari separuh penghuni planet ini bermukim di kota.

Yang patut mendapat catatan, eksplosi penduduk yang paling dahsyat akan terjadi pada kota-kota  yang berada di belahan bumi sedang berkembang (sebutan lain untuk bangsa-bangsa tertinggal alias terbelakang atau sengsara). Sebagai ilustrasi, kota metropolitan Jakarta yang pada tahun 1950 hanya memiliki penduduk sekitar 1,8 juta jiwa, atau hanya berada pada posisi urutan ke 33 terbesar kota-kota dunia, diproyeksikan pada tahun  2027 nanti, akan menjadi kota urban raksasa yang berdampingan dengan Tokyo Jepang, Bombay India,  Lagos Nigeria, dan Shanghai Cina. Para ahli kependudukan menyebut abad ini sebagai era dari revolusi urban.

Kajian teoritis para ahli kependudukan mengungkapkan bahwa pertumbuhan penduduk kota yang akan terjadi di negara-negara berkembang, jauh akan lebih cepat dibanding pertumbuhan penduduk kota  yang terjadi di negara-negara yang telah maju. Inilah trend yang terjadi.

Berita Terkait

Program MBG di Kota Cirebon Perlu Pengawasan

Polemik Program MBG, Janji Manis Kampanye Vs Realita Lapangan

Senin, 20 Oktober 2025
Pandangan Masyarakat Indonesia terhadap Pendidikan Tinggi

Pandangan Masyarakat Indonesia terhadap Pendidikan Tinggi

Selasa, 17 Desember 2024

Panduan Menjalani Pola Hidup Sehat yang Berkelanjutan

Senin, 16 Desember 2024

Pentingnya Keseimbangan Antara Kerja dan Kehidupan Pribadi

Senin, 16 Desember 2024

Indonesia
Di Indonesia, pertumbuhan penduduk di kota-kota telah menjadi salah satu masalah kependudukan tersendiri. Hal ini dilihat dari pertumbuhannya yang cukup signifikan. Sejak Sensus Penduduk (SP) 1971, penduduk perkotaan prosentasenya lebih rendah dari perdesaan. Namun, prosentase penduduk perkotaan meningkat pesat. Prosentase penduduk perkotaan pada SP 1990 hampir menjadi dua kali lipat  prosentase penduduk perkotaan hasil SP 1971. Dengan demikian, salah satu fenomena kependudukan yang menonjol adalah proporsi penduduk perkotaan yang semakin besar.

Berdasarkan data Bappenas, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan pada tahun 2010 berjumlah 128 juta jiwa atau mencapai 50% lebih dari total populasi Indonesia.

Sekitar tahun 2025 Bappenas memproyeksikan penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan akan terus meningkat menjadi 2/3 dari total populasi di Indonesia. Artinya, hanya tersisa 1/3 penduduk di Indonesia yang menempati pedesaan di seluruh Indonesia.  Perkembangan penduduk perkotaan  berjalan sangat pesat bila dibandingkan dengan perkembangan penduduk perdesaan. Jika selama sekitar 20 tahun terakhir, penduduk kota berkembang dengan kecepatan rata-rata 5,5 persen pertahun, maka penduduk perdesaan hanya berkembang rata-rata sekitar  0,8 persen pertahun.

Kota Cirebon
Kota Cirebon merupakan salah satu kota pantai utara pulau Jawa. Kota yang juga mendapat julukan Kota Wali ini sekitar 10 sampai 15 tahun yang lalu, perkembangannya biasa-biasa saja. Belum banyak dilirik para investor. Namun kini, dapat kita saksikan, perkembangan sekitar  lima sampai 10 tahun terakhir begitu pesat. Mulai dari pusat-pusat perbelanjaan, perguruan tinggi, media cetak dan elektronik, tempat-tempat hiburan, fasilitas transportasi, dan fasilitas-fasilitas lain, perkembangannya cukup signifikan.

Sebagai gambaran, jumlah Penduduk Kota Cirebon tahun 2016 telah tercatat sebanyak 388.854 jiwa penduduk. Yang mendiami luas wilayah  hampir mendekati 38 Km2. Dengan demikian, maka setiap Km2 rata-rata dihuni oleh sekitar 10.233 jiwa. Bahkan diproyeksikan pada tahun 2025, Kota Cirebon setiap Km2 akan dihuni oleh sekitar 12.000 jiwa. Padahal, tahun 1970, penduduk Kota Cirebon hanya 178.529, dengan kepadatan per-Km2 hanya 4.698 jiwa saja. Itu artinya, pertambahan penduduk terutama di perkotaan mengalami lonjakan yang luar biasa. Dalam kurun waktu 46 tahun, menjadi lebih dari dua kali lipat jumlah penduduk sebelumnya. Walaupun jumlah itu antara lain telah diintervensi dengan pengendalian kuantitas penduduk melalui keluarga berencana.

Bertambahnya penduduk pada suatu daerah, berimplikasi terhadap pemenuhan kebutuhannya.  Terutama kebutuhan yang berkenaan dengan kepentingan umum.  Dengan gambaran itu berapa puluh milyar dana pemerintah yang harus dianggarkan untuk pembangunan fasilitas kesehatan ? Berapa milyar untuk fasilitas pendidikan ? Berapa unit rumah yang perlu dibangun ?  Berapa lapangan kerja yang mesti disiapkan ? Berapa sarana transportasi yang harus dianggarkan ? Dan sebagainya dan seterusnya.

Dengan gambaran itu, kiranya merupakan keputusan yang bijak, manakala memanage kependudukan diwilayah perkotaan atau cikal bakal kota (sub urban region) seperti pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ditangani sedini mungkin oleh institusi/ lembaga khusus yang kuat. Sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari yang dapat mengganggu agenda pembangunan berkelanjutan. Karena sesungguhnya, niat memanage persoalan kependudukan pasti berorientasi pada  kemaslahatan ummat dan kesejahteraan rakyat. Sehingga pertumbuhan penduduk seperti dianalogkan Calhoun dalam sebuah eksperimen tidak perlu terjadi. Semoga !  Dirgahayu Program KB Nasional ! Wallahu a’lam.***

Tags: Keluarga Berencana
Arif Rahman

Arif Rahman

Berita Terkait

Program MBG di Kota Cirebon Perlu Pengawasan
Opini

Polemik Program MBG, Janji Manis Kampanye Vs Realita Lapangan

by Admin
Senin, 20 Oktober 2025
Pandangan Masyarakat Indonesia terhadap Pendidikan Tinggi
Opini

Pandangan Masyarakat Indonesia terhadap Pendidikan Tinggi

by Akim Garis
Selasa, 17 Desember 2024
Opini

Panduan Menjalani Pola Hidup Sehat yang Berkelanjutan

by Admin
Senin, 16 Desember 2024
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023
Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023
Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024
Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Jumat, 5 Desember 2025
Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Jumat, 5 Desember 2025
Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Jumat, 5 Desember 2025
Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Jumat, 5 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.