KABUPATEN CIREBON, SC- Anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp33,6 miliar baru terserap 28 persen. Masih minimnya penyerapan anggaran tersebut karena beberapa pos yang sudah dianggarkan justru mendapat bantuan dari Pemprov Jabar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni, dalam persentasi daya serap anggaran menjelaskan, minimnya serapan anggaran tersebut bukan berarti pihaknya tidak mampu menyerapnya. Bahkan, beberapa alat Covid-19 yang sedianya akan dibelanjakan justru mendapat bantuan dari Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.
“Memang baru terserap 28 persen, karena ada beberapa anggaran untuk pembelian dibantu oleh Pemrov Jabar,” tutur Enny, Rabu (26/8/2020).
Padahal, kata dia, mulanya Pemkab Cirebon sudah menyiapkan anggaran untuk pemeriksaan swab test hingga sebanyak 22 ribu. Namun, karena Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK-UGJ) mendapatkan batuan alat Viral Transport Medium (VTM) dan Reagent Polymerase Chain Reaction (PCR), maka anggarannya sampai saat ini masih aman.
Sedangkan untuk pembiayaan bagi pasien positif, Enny menyebut seluruh pembiayaan ditanggung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sehingga nantinya pihak rumah sakit pun melakukan klaimnya pada Kemenkes. “Untuk pembiayaan bagi pasien positif, itu urusan Kemenkes, bukan ngambil dari anggaran penanganan Covid-19 yang Rp33,6 Miliar itu,” jelas Enny.
Disinggung soal peningkatan jumlah kasus positif di Kabupaten Cirebon, Enny menilai sebagai hal yang wajar. Pasalnya, sampai saat ini pendeteksian yang dilakukan Pemkab Cirebon masih terus berjalan. Setiap ada warga yang dinyatakan positif, pihaknya langsung melakukan tracing.
“Dari satu yang positif, terkadang saat dilakukan tracing bisa terlacak 8 sampai 15 orang. Dengan begitu, justru Pemkab Cirebon dinilai berhasil dalam melakukan deteksi sejak awal,” papar Enny.
BACA JUGA: Sanksi Tak Pakai Masker Mulai Diterapkan
Dijelaskan, terus meningkatnya kasus positif di Kabupaten Cirebon memang sudah diprediksi sebelumnya. Karena, semakin gencar pendeteksian, maka jumlah kasusnya akan semakin banyak. Terlebih, pihaknya juga banyak melakukan tracing dan tracking. “Justru ini sangat positif karena kita terus melakukan deteksi dini untuk mencegah mewabahnya virus ini,” ucapnya.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat terus mengikuti protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah saat ini. Pemkab Cirebon tidak mungkin menahan pergerakan masyarakat, karena saat ini sudah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru. (Islah)