KABUPATEN CIREBON, SC- Pemeriksaan ibu hamil menjadi konsentrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon pada peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2020 ini. Pelaksanaan kegiatan HAS berlangsung di 10 Puskesmas yang dipusatkan di Puskesmas Plumbon, Selasa (1/12/2020). Dalam kegiatan tersebut, dilakukan juga pemeriksaan HIV kepada ibu hamil (bumil).
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Cirebon, Sartono menyampaikan, selain populasi penyebaran kasusnya tinggi, tenaga ahli HIV di Puskesmas Plumbon juga cukup aktif dan fasilitas penunjangnya memadai.
“Beberapa puskesmas lain juga mengadakan tes HIV kepada ibu hamil. Termasuk di empat kecamatan tertinggi kasus HIV-nya yakni Puskesmas Plered, Kaliwedi, Ciledug dan Puskesmas Pasaleman,” kata Sartono.
Ia menjelaskan, bumil merupakan kelompok masyarakat yang menjadi sasaran utama pemeriksaan HIV/AIDS, karena ada dua nyawa yang harus diselamatkan yaitu ibu dan bayinya.
“Faktanya memang di antara kelompok yang berisiko itu ibu hamil termasuk jumlah yang sangat besar,” kata dia.
Ia menyebut, penyebaran kasus HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Cirebon bisa dilihat dari pergerakan masyarakat yang cukup tinggi dan banyaknya home industri. Karena dengan banyaknya industri, secara otomatis akan banyak juga tempat hiburan.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Plumbon, dr Atih Andriyantie Fauzi mengatakan, dengan banyaknya kasus HIV di wilayah Puskesmas Plumbon, pihaknya akan lebih intens memberikan edukasi kepada masyarakat. Baik di setiap pelayanan puskesmas, di kelas ibu hamil maupun di setiap desa di wilayah Kecamatan Plumbon.
“Kita edukasi apa itu virus HIV. Tujuannya adalah untuk pencegahan,” ujar Atih.
BACA JUGA: Gawat, 24 Ibu Hamil Positif HIV/AIDS
Menurut Atih, pengidap HIV di wilayah kerja Puskesmas Plumbon jumlahnya sebanyak 1.127 kasus. Namun, yang sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 982 kasus. Dari jumlah tersebut, ia mengakui ada keterlambatan pemeriksaan. Hal itu terjadi karena adanya pandemi Covid-19.
“Biasanya sasaran kepada ibu hamil yang akan dilakukan pemeriksaan itu ketika di usia triwulan pertama kehamilan. Memang lebih baik diketahui secara dini, tujuannya biar lebih gampang intervensinya,” tandasnya. (Islah)