KOTA CIREBON, SC- Pemerintah Kota Cirebon berharap penyertaan modal yang diberikan kepada dua perusahaan daerah bisa meningkatkan kinerja. Termasuk kinerja untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati, saat Rapat Paripurna DPRD Kota Cirebon Dalam Rangka Persetujuan Terhadap Pencabutan Perda No 4 tahun 2009, Perubahan Ketiga atas Perda No 12 tahun 2012, Perubahan Atas Perda No 11 tahun 2014 dan Raperda Kota Cirebon tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Cirebon.
“Kami berharap dengan adanya penambahan penyertaan modal ini bisa meningkatkan kinerja perusahaan daerah di Kota Cirebon,” kata Eti, Senin (14/12/2020).
Selain itu, penambahan penyertaan modal ini diharapkan juga bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kota Cirebon di masa pandemi Covid-19, dimana berdampak juga pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cirebon. Penyertaan penambahan modal tentu disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
“Kita berharap pandemi ini segera berlalu terlebih ada kabar baik vaksin Covid-19 sudah masuk,” ungkap Eti.
Sehingga, imbuh Eti, proses vaksinasi untuk masyarakat di Indonesia bisa segera dilakukan.
Pada kesempatan itu, DPRD Kota Cirebon telah memberikan persetujuan penambahan penyertaan modal untuk PDAM sebesar Rp 5,2 miliar serta untuk Perumda BPR Bank Cirebon sebesar Rp 32 miliar secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran Pemerintah Kota Cirebon.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon, Sofyan Satari, SE, MM, menjelaskan bahwa penyertaan modal sebesar Rp 5,2 miliar tersebut akan digunakan untuk revitalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) atau jaringan di perkotaaan.
Dijelaskan Sofyan, jaringan di perkotaan sebagian besar dibangun tahun 1980-an dan sudah terjadi banyak kerusakan dan kebocoran di sejumlah jaringan. Pihaknya sendiri, menurut Sofyan akan menerapkan skala prioritas untuk perbaikan jaringan, mengingat dana yang ada saat ini terbatas.
Sedangkan Direktur Utama Perumda BPR Bank Cirebon, Didi Gunadi, menjelaskan rencananya penambahan penyertaan modal akan dilakukan selama 5 tahun.
BACA JUGA: Pemkot Kembalikan Dana Hibah CHSE Rp5 M
“Selama ini masih Rp 18 miliar, direncanakan penyertaan modal tambahan bertahap hingga 5 tahun,” ungkap Didi.
Ditambahkan Didi, sekalipun di masa pandemi Covid-19, pertumbuhan aset di Bank Cirebon cukup baik. “Sampai dengan November, total aset kita sudah mencapai Rp 235 miliar. Jika sampai Desember nanti pertumbuhaannya sama dengan November, maka diperkirakan total aset kita bisa di atas Rp 240 miliar,” ungkap Didi. (Surya)