KUNINGAN, SC- Isu kemiskinan yang segaris dengan tingginya tingkat pengangguran dan solusi ruang investasi menjadi isu strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kuningan tahun 2022.
Demikian isu yang dipaparkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2022 yang digelar di Hotel Horizon Sangkanurip, Kamis (25/3/2021). Musrenbang RKPD 2022 itu mengusung tema “Pemantapan Daya Saing Daerah berbasis Desa”.
“Musrenbang merupakan upaya mewujudkan perencanaan pembangunan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat, sehingga hasil pembangunan dapat secara langsung meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Ini sesuai visi Kuningan Maju berbasis desa tahun 2023,” papar Bupati Kuningan H Acep Purnama.
Menurutnya, pemantapan daya saing daerah berbasis desa mengamanatkan fokus peningkatan sektor unggulan pada sektor pariwisata, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM yang diharapkan dapat menjadi landasan bagi pencapaian daya saing dan kemandirian daerah.
Sekda Kabupaten Kuningan, Dian Rahmat Yanuar memaparkan, ada enam program prioritas dalam mendukung isu strategis 2022 nanti. Ke enam program tersebut di antaranya, percepatan rehabilitasi dan aksesibilitas pendidikan.
Kedua, program prioritas percepatan pembangunan desa khususnya sektor pertanian dan pariwisata, melalui pembangunan/rehabilitasi infrastruktur. Ke tiga peningkatan produktifitas dan lapangan kerja melalui UMKM/IMKM berbasis teknologi informasi, ketersediaan bantuan permodalan.
Ke empat pengembangan karakter berbangsa dan bernegara serta keluhuran nilai-nilai agama. Ke lima peningkatan layanan kesehatan, khususnya bagi ibu dan anak. Ke enam peningkatan mutu pelayanan dan transfaransi pemerintahan melalui sistem informasi terpadu.
BACA JUGA: Benarkah Acep-Ridho Sudah Ikhlas Islah?
Sementara, Kepala Bappeda, Usep Sumirat mengatakan, proses perencanaan daerah dimulai dari konseptualisasi pikiran-pikiran arah pembangunan yang merujuk pada dokumen rencana jangka panjang dan menengah daerah, masukan dari DPRD dan analisis isu-isu strategis daerah.
“Tujuannya adalah mewujudkan produk dan proses perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, tepat sasaran dan terukur. Langkah ini diharapkan menjadi titik awal peningkatan kualitas pembangunan daerah secara berkelanjutan,” ujarnya.
Musrenbang tersebut digelar secara offline dan online melalui zoom meeting itu diikuti sekitar 200 peserta dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, legislatif, wakil dari organisasi, kelompok pemerhati lingkungan dan lainnya. (Nung Kh)