KABUPATEN CIREBON, SC- Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon, Kusnadi, mengaku optimis, H Moh Luthfi akan kembali memenangkan pemilihan ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon periode 2021-2026 pada musyawarah cabang (Muscab) yang akan dilaksanakan pada 7 Marer 2021, nanti.
Ia menyampaikan, sesuai arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Barat pelaksanaan Muscab nanti akan dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting.
“Kalau masalah waktu dan tempat, informasi sementara itu di kantor PCNU Kabupaten Cirebon, cuma bisa saja berubah di tempat lain,” kata Kusnadi kepada Suara Cirebon, Selasa (2/3/2021).
Ketua Divisi Media dan Informasi DPC PKB Kabupaten Cirebon itu mengatakan, perubahan jadwal dan tempat pelaksanaan bisa saja terjadi. Sebab, hal itu berkaitan dengan perizinan pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
“Kandidat ketua yang tersisa lima, H Moh. Luthfi, Ayif Moh. Rifki, Waswin Janata, H Tanung dan H Darusa, itu mungkin pilihan yang terbaik. Beliau-beliau itu semua kader PKB yang diusulkan, mungkin dari beberapa PAC, dari 40 PAC di Kabupaten Cirebon,” katanya.
Masalah siapa yang jadi atau siapa yang terpilih, kata dia, hal tersebut merupakan kewenangan DPP.
“DPP mungkin dengan sistemnya apakah melalui fit and proper test atau mengikuti track record, kinerja, dan loyalitasnya ke partai. Mungkin DPP akan menilai itu,” ungkapnya.
Karena sistem yang diterapkan tahun ini, kata dia, berbeda dengan tahun kemarin yang masih menggunakan sistem voting yang melibatkan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di masing-masing DPC.
“Jadi siapa suara terbanyak dia terpilih. Sekarang sistemnya berubah dikembalikan ke DPP, seperti contohnya Muswil (Musyawarah Wilayah, Red). Muswil itu, semacam juksung bisa, semacam aklamasi juga bisa. Tapi, sistemnya sama, jangankan di DPC di wilayah saja seperti itu,” paparnya.
Sebagai Wakil Ketua DPC periode 2015, ia menyampaikan, siapapun yang terpilih, itu yang terbaik. Namun, ia tetap berharap, Luthfi kembali terpilih.
“Karena kalau masalah partai kalau satu periode itu baru awalan. Periode berikutnya, baru menunjukkan kinerja dari baik menjadi lebih baik,” jelas dia.
Ia mengapresiasi atas pencapaian yang telah didapat Luthfi selama memimpin DPC. Karena, bisa menghantarkan dari 8 kursi ke 10 kursi di DPRD Kabupaten Cirebon.
“Walaupun bukan hanya kinerja ketua, semua komponen di DPC bekerja semua. Tapi, saya mengapresiasi ada kenaikan dari delapan menjadi sepuluh. Saya berharap dari nilai sepuluh itu, diperiode berikutnya bisa naik lagi. Saya berharap, Moh Luthfi terpilih kembali,” katanya.
Terkait sistem pemilihan yang berubah, menurut dia, wajar saja jika hal itu mendapat penolakan dari sebagian PAC. Namun, ia menegaskan, hal itu sudah menjadi keputusan DPP.
“Kalau penolakan dari PAC pasti ada, cuma tidak kencang. Masalahnya, itu kan bagian dari ketentuan DPP. Jadi mau menolak pun bagaimana? Kalau bukan aturan dari DPP mungkin atau sistem dikembalikan dari sini (DPC, Red) mungkin banyak yang protes. Ya mau bagaimana lagi, itukan sistem yang ditentukan DPP,” ucapnya.
Terkait kesiapan Pilkada mendatang, ia meyakini, Luthfi akan lebih matang dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Sebab, kata dia, melihat dari pembelajaran waktu kemarin ketika Luthfi menjadi calon bupati dan menakhodai DPC.
“Artinya lebih matang, mungkin untuk cara-cara berkoalisipun lebih matang. Karena, kalau kemarin kan cuma berkoalisi dua partai waktu pencalonan bupati. Inikan bisa merangkul sampai beberapa partai, bahkan menjadi prioritas. Saya yakin kedepan akan lebih kuat lagi,” ungkapnya.
Ia menilai, keempat kandidat lainnya setingkat masih di bawah Luthfi.
“Meski masing-masing memiliki chemistry kedekatan seperti halnya, Waswin yang mempunyai kedekatan dengan DPP. Karena beliau kan mengadvokasi PBNU dan punya rekanan yang ada di DPP itu juga merupakan sebuah potensi. Tapi menurut saya, masih setingkat di bawah Luthfi,” ujarnya.
Sama halnya Ayif Moh Rifki, menurut dia, juga memiliki relasi yang cukup banyak. Bahkan, ketua umum DPP PKB menjadi teman waktu di PMII Jombang.
“Memang punya chemistry semua. Berikutnya, H Tanung dan H Darusan, H Tanung sudah dua periode menjadi anggota dewan mungkin sedikit banyak kenal dengan DPP. Kalau, Pak H Darusa dia hanya dikenal dulu calon wakil bupati independen. Dan bergabung dengan PKB pun baru lima tahun, memang semua dari lima calon itu memang memiliki kedekatan,” katanya.
Diakuinya, semuanya calon itu terbilang kader baru di PKB karena baru masuk partai pada tahun 2010 ke atas. Sehingga, menjadi kader belum 10 tahun. Namun, menurutnya, sisi kelebihannya mereka dapat menunjukkan kinerja yang baik dan bagus, itu yang menjadi poin penting membawa PKB kearah lebih baik.
“Kalau dilihat dari rekam jejaknya. H Tanung adalah bendahara, Waswin adalah wakil ketua sama dengan saya. Darusa pun menjadi wakil ketua itu posisi sama dengan saya. Bahkan Ayip Rifki pun sama menjadi wakil ketua. Jadi menurut penilaian saya, Luthfi itu adalah ketua DPC, berarti setingkat di atas saya dan setingkat di atas kandidat lainnya,” terangnya.
BACA JUGA: Tanggal Muscab PKB Kabupaten Cirebon Belum Pasti
Selain itu juga, hal penting lainnya menurut dia adalah capaian prestasi. Kelima kandidat tersebut, kata dia, semuanya memiliki prestasi tersendiri. Ayif Moh. Rifki, memiliki prestasi selain dia menjadi wakil ketua, dimana dahulu pernah menjadi ketua lembaga pemenangan pemilu (LPP). Kemudian, Wasmin juga pernah menjadi LPP, namun digantikan oleh Ayif karena saat itu Waswin mencalonkan diri sebagai anggota dewan di dapilnya.
“Terus H Tanung bendahara, sebagai bendahara dia bagaimana mengakomodir tentang anggaran-anggaran. Tentang bagaimana prioritas pembangunan dan SDM, itu kan bagian dari prestasi. H Darusa, selain menjadi wakil ketua, menjadi ketua Fraksi yang membawahi anggota-anggota Fraksi,” pungkasnya. (Joni)