UNIT Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengaku prihatin atas terbakarnya kilang minyak Pertamina RU VI Balongan Indramayu pada Senin (29/3/2021) dini hari lalu.
Namun, dia memastikan, memasuki triwulan kedua tahun 2021, PT Pertamina (Persero) melalui Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, operasional pemenuhan kebutuhan energi masyarakat serta stok BBM, LPG, dan avtur untuk wilayah Jawa Bagian Barat, meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten tetap aman.
“Kami juga sangat prihatin dengan kejadian di salah satu unit operasi Pertamina yaitu Refinery Unit VI Balongan, namun pasokan BBM dan LPG di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta serta Banten kami pastikan aman dan terdistribusi lancar hingga hari ini,” ungkap Eko dalam keterangan persnya pada Jumat (2/4/2021) di Jakarta.
Eko mengatakan, saat ini rata-rata ketahanan stok BBM di Fuel Terminal di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten masih mencapai lebih 20 hari.
“Stok BBM di terminal bahan bakar minyak kami pastikan aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” tegasnya.
Bahkan, lanjut Eko, Pertamina juga telah menyiapkan strategi penyaluran apabila sewaktu-waktu diperlukan tambahan pasokan. Pihaknya pun tetap memberikan pelayanan untuk kebutuhan energi masyarakat dengan senantiasa mengedepankan kondisi kesehatan para pejuang energi di lini terdepan.
“Sebagian besar pasokan BBM dan LPG di wilayah Jawa Bagian Barat disalurkan dari kilang atau Refinery Unit (RU) VI Balongan dan Refinery Unit (RU) IV Cilacap, melalui dua Integrated Terminal (Terminal BBM & LPG), 5 Fuel Terminal dan 2 LPG Terminal,” jelasnya.
Sebaran terminal BBM dan LPG, papar Eko, di wilayah DKI Jakarta berada di Integrated Terminal Jakarta Grup. Sedangkan untuk wilayah Banten berada di Fuel Terminal Tanjung Gerem dan LPG Terminal Tanjung Sekong. Wilayah Jawa Barat berada di Fuel Terminal Ujung Berung, Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Padalarang, Fuel Terminal Tasikmalaya, Integrated Terminal Balongan, dan Fasilitas LPG Cirebon.
Terkait avtur, Eko mengungkapkan, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Soekarno Hatta saat ini di suplai dari RU II Dumai dan RU IV Cilacap. Sedangkan untuk suplai avtur untuk DPPU lainnya di wilayah Jawa Bagian Barat seperti DPPU Halim Perdanakusuma, DPPU Pondok Cabe, DPPU Kertajati Majalengka dan DPPU Husein Satranegara di suplai dari Soekarno Hatta.
BACA JUGA: Warga Terdampak Ledakan Kilang Balongan Trauma, Minta Direlokasi
Masih kata Eko, saat ini konsumsi BBM di wilayah Jawa Bagian Barat masih dibawah kondisi normal sebagai dampak PSBB dan WFH. Pada bulan Maret 2021 konsumsi produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) turun sebesar 12% dan Gasoil (Dexlite dan Pertamina Dex) terkoreksi 10%. Sebaliknya dengan LPG, produk Elpiji 3 Kg naik sebesar 1% dan Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg naik 29% dikarenakan mayoritas penduduk masih menjalankan aktifitas WFH.
“Kami juga mengimbau masyarakat yang tergolong mampu menggunakan LPG non subsidi seperti Bright Gas 5,5 Kg, Bright Gas 12 kg, dan Elpiji 12 Kg. Sehingga penggunaaan LPG 3 Kg benar-benar tepat sasaran,” tambah Eko. (Arif/rls)