KOTA CIREBON, SC- SMPN 4 Kota Cirebon siap menjadi sekolah Adiwiyata dengan menerapkan nilai-nilai ramah lingkungan dan peduli akan makhluk hidup di sekolah setempat.
Kepala SMPN 4 Kota Cirebon, H. Elang Tomy Iplaludin, S.Pd., MM., mengatakan, pihaknya menerapkan prinsip sekolah Adiwiyata itu sebagai bentuk apresiasi dan evaluasi keberadaan lembaga pendidikan yang ada di Kota Cirebon khususnya SMPN 4 untuk mengenal lingkungan pendidikan. Terutama, dia ingin membawa pendidikan SMPN 4 itu membawa pengaruh terhadap kepedulian masyarakat yang ada di lingkungannya.
“Bahwa ada nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan, khususnya mendekatkan kepada tanaman-tanaman hijau, dan makhluk-makhluk seperti burung yang ada ini dan makhluk lainnya,” paparnya kepada Suara Cirebon belum lama ini.
Sehingga, katanya, ada nuansa baru pada lingkungan SMPN 4 itu di dalam mentransfer ilmu pengetahuan yang lagi-lagi dia katakan bahwa pendidikan tidak hanya bisa didapatkan di dalam ruangan atau kelas saja dalam memberikan ilmu kepada anak didik. Tapi, di luar kelas pun anak punya hak untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
“Sedangkan Adiwiyata itu hanya reward, tapi lebih mendalam lagi ada nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan. Dan ini akan berkelanjutan diterapkan di sini,” ujarnya.
Adapun targetnya, apabila kelak setelah diberlakukannya pembelajaran tatap muka, akan ada pembelajaran yang berarti untuk peserta didik yaitu terkait pendidikan berkarakter yang langsung dirasakan oleh mereka.
“Lalu bagaimana pendidikan karakter itu? Apabila siswa mampu menerapkan antara teori dan praktiknya yang menjadi sebuah kebiasaan. Sebagai contohnya, anak yang di rumah tidak biasa menyiram tanaman, menyapu, dan lainnya, di sekolah ini akan diterapkan hal demikian dalam konteks pendidikan,” ujarnya.
Kemudian, katanya, itu akan menjadi program keunggulan tersendiri bagi SMPN 4, karena dia juga ingin membawa SMPN 4 ikut berkompetisi di ajang sekolah Adiwiyata di tahun 2022, yaitu berawal dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional.
“Saat ini saya sedang mempersiapkan secara matang, dan perencanaan yang matang. Makanya kalau saya paksakan ikut perlombaan itu di tahun 2021, dikhawatirkan setengah-setengah yang mana tidak bisa lanjut ke tingkat nasional,” imbuhnya.
Namun untuk dana sendiri, dia tidak mengandalkan dana BOS, tapi dia mengetuk hati para alumni untuk ikut peduli terhadap sekolahnya, kemudian mereka ikut menyumbang berupa materi maupun uang.
“Kemudian dari para guru juga turut mendukung dengan menyumbangkan sebagian uangnya. Selain itu juga anak-anak sekolah khususnya kepada 9 mempunyai sumbangsih yang besar yaitu membuat karya dari anak-anak yang nantinya dipajang di lingkungan sekolah ini,” tukasnya.
BACA JUGA: Pansus DPRD: Kemenkeu Belum Setujui Hibah Lahan UGJ
Karena ini baru rintisan, masih katanya, dia mengharapkan pula kepada pemerintah agar ada dukungan untuk program sekolah Adiwiyata.
Terpantau Suara Cirebon, terlihat banyak burung dan tanaman yang menghiasi lingkungan sekolah tersebut, sehingga suasana menjadi asri dan sejuk yang membedakan dari sekolah-sekolah yang lainnya. (Yusuf)